Luas Hutan Lindung Bukit Betabuh Kian Berkurang

TELUKKUANTAN (MR) - Kawasan hutan lindung Bukit Betabuh, Kabupaten Kuantan Sengingi (Kuansing) kian hari kian berkurang luasnya. Hal itu tak terlepas dari kegiatan ilegal logging yang dilakukan oknum-oknum tertentu di kawasan lindung tersebut.

Karena letaknya berada di perbatasan Riau - Sumbar - Jambi, membuat kawasan Bukit Betabuh sasaran empuk perambahan dari segala arah. Terlebih, di daerah Sumatera Barat, kawasan Bukit Betabuh tak lain adalah area penggunaan lainnya (APL).

"Kita mencium adanya perambahan Bukit Betabuh dari daerah Sumbar. Ini berkenaan juga dengan tapal batas yang belum selesai," ujar Koordinator UPT KPH Kuansing Selatan, Abriman SHut kepada media di Telukkuantan.

Jadi, lanjut Abriman, oknum pelaku perambah hutan bisa saja menebang kayu yang berada di kawasan Kuansing. Kemudian, kayu tersebut dibawa ke Sumbar. "Lalu dikeluarkan izinnya sebagai kayu alam. Terus lalu di Kuansing menuju Sumut atau Rohil."

"Tak tertutup kemungkinan, praktik-praktik ini terjadi," tegas Abriman.

Karena berada di perbatasan tiga provinsi, Abriman menyerahkan sepenuhnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). 

"Terutama yang berada di Sumbar. Yang jelas, kita akan berupaya semaksimal mungkin apa yang bisa diperbuat. Terutama yang berada di wilayah Kuansing ini," ujar Abriman.

"Sekarang ada helikopter dari pusat. Mumpung berada di Kuansing, ini akan kita manfaatkan untuk pantau udara," tambah Abriman.

Sementara itu, hampir separoh dari kawasan Bukit Betabuh sudah disulap menjadi kebun sawit. Area yang seharusnya dilindungi pemerintah, kini sudah porak-poranda.

Karena praktik-praktik ilegal logging tersebut, beberapa bulan terakhir, Bukit Betabuh terbakar hebat. Bahkan, luas wilayah yang terbakar mencapai 100 hektare.

Karenanya, tim pemadam yang dibantu TNI dan Polri tak mampu memadamkan api. Oleh karena itu, menteri LHK menerjunkan tim khusus dari pusat untuk menjinakkan api.(goriau)

 

Baca Juga