Mereka yang Berburu Rezeki Hari Raya

Monitorriau.com - Sudah lima tahun ini, Ade (25), tak pernah ikut salat bersama keluarga setiap hari raya Idul Fitri. Momen rezeki lebaran, baginya jauh lebih diutamakan. Bersabar berkumpul bersama keluarga demi nafkah pun dilakoninya.

"Kalau tidak begini nggak makan mas," ujar pria yang berprofesi sebagai pedagang balon anak ini di Masjid Agung Kota Palembang, Rabu 6 Juli 2016.

Bagi Ade, hari raya idul fitri, tak cuma dimaknai sebatas momen silaturahmi dan berkumpul dengan keluarga. Sebab, hanya momen ini ia bisa sedikit meraup rezeki berlimpah dengan berdagang.

Balon yang sudah disiapkannya sejak pagi buta untuk dijajakan kepada anak-anak yang mengikuti salat idul fitri, menjadi andalan untuk membantu kebutuhan keluarga.

“Alhamdulilah lebih banyak yang beli dibandingkan hari biasa,” kata Ade.

Untuk menarik minat pembeli, Ade pun sengaja menjual balon berbentuk kartun kegemaran anak-anak. Masing-masing balon, ia jual dengan harga Rp13 ribu atau lebih mahal Rp3 ribu dibanding hari biasa.

“Pulang nanti siang, setelah salat, baru silaturahmi dengan sanak saudara. Anak dan istri juga memahami,” katanya.

 

(viva.co.id)

Baca Juga