Filipina Akui Kecanggihan Kapal Perang Buatan Indonesia

MonitorRiau.com - TSM-Seorang anggota Angkatan Laut Filipina Captain Francis Alexander R Jose yang mewakili Kementerian Pertahanan Filipina dan ikut dalam rombongan pengiriman kapal perang dari Surabaya, Indonesia menuju Manila, mengakui kecanggihan kapal perang buatan Indonesia.

"Bagus, dan saya merasakan sendiri dengan memaksimalkan kecepatan yang dimiliki SSV Tarlac, terbukti tetap stabil dan tidak ada goncangan," ucap Jose usai melakukan tes kecepatan maksimal saat kapal memasuki Selat Makasar, Indonesia.

Ditemui di atas kapal BRP Tarlac, di Perairan Filipina, Jumat (13/5), Jose mengaku sangat bangga dengan kapal produk buatan bangsa Indonesia, dan berterima kasih telah bekerja sama dalam hal pemesanan kapal.

Sementara itu, pewarta Antara yang turut dalam perjalanan kapal menjumpai beberapa manuver dilakukan kapal canggih ini selama perjalanan laut, seperti memasukkan dua kapal pendukung atau "landing craft utility" (LCU) ke dalam bagian belakang kapal.

LCU merupakan salah satu fasilitas kecanggihan kapal jenis "Strategic Sealift Vessel" BRP TARLAC (LD-601) ini, dan kapal kecil LCU berfungsi untuk mendukung peperangan di wilayah pantai dan dapat mengangkut sejumlah peralatan perang.

Saat proses manuver, kapal SSV TARLAC sempat menenggelamkan bagian belakang tubuh kapal hingga kedalaman dua meter, agar dua kapal pendukung bisa masuk ke bagian belakang kapal. Setelah itu, pintu belakang kapal terbuka dan dua kapal bergiliran masuk menuju badan kapal, dan menaikkan kembali dalam posisi normal dengan membuang air yang sebelumnya masuk ke lambung belakang kapal.

Manuver lain yang dilakukan selama perjalanan SSV Tarlac adalah memaksimalkan kecepatan yang dimiliki kapal hingga mencapai 16,2 knot. Selain itu, juga dilakukan manuver memfungsikan alat pemadam kebakaran yang dimiliki kapal, dengan menyemprotkan air ke laut, yang berfungsi untuk membantu pemadaman apabila terjadi kebakaran kapal.

Sementara itu General Manager Kapal Niaga Satriyo Bintoro selaku pimpinan perjalanan ekspor perdana kapal perang dari Surabaya, Indonesia menuju Manila, Filipina mengakui semua manuver dilakukan secara maksimal selama perjalanan. Tujuannya, untuk menunjukkan fungsi dan kegunaan beberapa peralatan canggih yang dimiliki kapal kepada angkatan laut Filipina yang ikut serta dalam perjalanan, agar setelah serah terima kapal langsung menjadi tanggung jawab Kementerian Pertahanan negara setempat.

Strategic Sealift Vessel (SSV) Tarlac Direncanakan Tiba di Manila Tanggal 14 Mei 2016

Strategic Sealift Vessel (SSV) pertama The Philippine Navy (PN) diharapkan tiba di perairan Manila 14 Mei 2016. Hal ini diungkapkan oleh juru bicara PN Capt. Lued Lincuna Rabu, lalu.

Kedatangannya bersamaan dengan waktu ulang tahun ke-118 berdirinya The Philippine Navy pada 20 Mei.

Dia menambahkan bahwa SSV, yang diberi nama BRP Tarlac (LD-601), berangkat dari galangan kapal PT PAL di Surabaya, Indonesia Senin lalu.

“Kapal akan berlabuh di daerah yang ditunjuk dan kru akan menjalani Custom Imigrasi dan Karantina sebelum berlabuh di Dermaga 13 pada tanggal 16 Mei,” Lincuna menekankan.

Keberangkatan dilakukan setelah BRP Tarlac berhasil menyelesaikan percobaan laut, ia menambahkan. uji coba laut mengacu pada fase pengujian yang bertujuan untuk memeriksa kinerja semua mesin dan peralatan dari SSV.

“Hal ini juga dilakukan untuk memeriksa dan mengukur kinerja umum kapal dan kelayakan,” tambahnya.

Filipina memiliki dua SSV pesanan dari PT PAL untuk harga 3,8 Miliar Peso yang bersumber dari Dana Modernisasi AFP.

SSV merupakan proyek akuisisi untuk Philippine Navy dimulai dengan persetujuan Akuisisi Nomor 2012-060 oleh Menteri Pertahanan Voltaire Gazmin 30 Oktober 2013.

SSV diprogram untuk menjadi pusat komando mengambang Philippine Navy, untuk melaksanakan tujuan utama mereka sebagai sealift dan transportasi kapal militer dan juga untuk bantuan kemanusiaan dan penanggulangan bencana.

Kapal tersebut diperkirakan beratnya sekitar 7.300 ton.

Selanjutnya, kapal ini merupakan aset penting untuk operasi sipil-militer karena kemampuan mereka mengangkut sejumlah besar tentara, logistik, dan persediaan.

Selain itu, masing-masing SSV memiliki kapasitas untuk rumah tiga helikopter. Helikopter Angkatan Laut Augusta Westland-109s diprogram untuk menjadi komponen on-board kapal tersebut.

Kemampuan kapal yang akan datang dengan landing platform akan meningkatkan kemampuan transportasi dari Philippine Navy dan meningkatkan kemampuan pertahanan negara.(kabarmiliter.com)

Baca Juga