MENU TUTUP

Buwas Ingin Presiden Jokowi Seperti Presiden Filipina Tembak Mati Bandar Narkoba

Selasa, 06 September 2016 | 12:15:42 WIB
Buwas Ingin Presiden Jokowi Seperti Presiden Filipina Tembak Mati Bandar Narkoba Buwas geledah gudang narkoba di Jepara. ©2016 merdeka.com

MONITORRIAU.COM - "Lihatlah dampak yang dilakukan bandar narkoba telah membunuh generasi penerus bangsa. Sehingga satu nyawa bandar narkoba sangat tidak berarti dan seharusnya setiap bandar dihabisi."

Pernyataan keras ini muncul dari Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso. Dia pun mendorong agar Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika segera direvisi karena masih banyak kekurangan. 

Dia mencontohkan masih ada celah bisa dilakukan oleh bandar yang sudah tertangkap untuk meringankan masa hukumannya. Bahkan, alur hukum yang panjang mulai dari persidangan hingga vonis, kasasi dan peninjauan kembali (PK) selalu dimanfaatkan oleh para bandar untuk mencari keringanan hukuman.

Dia berharap suatu saat kebijakan Presiden Filipina Rodrigo Duterte bisa diterapkan oleh pemerintah Indonesia. Menurutnya, cara Duterte menembak mati para bandar cara jitu untuk memberantas narkoba.

"Jika kebijakan seperti itu diterapkan maka kami yakin, bandar dan pengguna narkoba di negeri tercinta ini akan menurun drastis," katanya saat di Sukabumi, Minggu (4/9).

Menurutnya, tindakan tegas seperti itu harus dilakukan, jika tidak pemberantasan narkoba akan sulit dilakukan. Walaupun Presiden Joko Widodo secara tegas tidak pernah memberikan maaf (grasi) kepada para bandar narkoba yang terpidana hukuman mati, ia menilai kurang cukup, karena masih banyak celah hukum yang bisa dimanfaatkan oleh bandar.

Selain itu, langkah Duterte yang menjadikan para bandar narkoba seperti hidup dalam neraka adalah hal yang tepat, karena akibat ulah bandar tersebut bisa merusak generasi penerus bangsa.

"Jika kebijakan tersebut diterapkan, saya yang paling depan untuk memberantas para bandar narkoba yang sudah merusak generasi bangsa," tegasnya.

Mantan Kabareskrim itu juga ingin membuat kolam atau kandang buaya untuk menempatkan para bandar narkoba. Menurutnya, selama ini bandar yang tertangkap masih bisa tidur nyenyak dan tenang, sehingga tidak membuat jera.

"Tempat yang layak untuk bandar narkoba adalah kolam buaya," kata pria yang akrab disapa Buwas.

Langkah tegas kepada bandar narkoba harus dilakukan, apalagi Presiden Joko Widodo sudah menyatakan bangsa ini darurat narkoba dan mengajak kepada seluruh pihak untuk perang melawan terhadap berbagai bentuk peredaran narkoba.

"Sehingga jika kami menangkap bandar narkoba tinggal lempar saja ke kolam buaya," celotehnya yang langsung disambut tepuk tangan ratusan warga yang datang dari berbagai elemen masyarakat.

Di sisi lain, Buwas mengatakan Indonesia saat menjadi pangsa pasar peredaran narkoba dari berbagai negara, karena permintaannya tinggi. Bahkan pada tahun ini sudah ada 44 narkoba jenis baru yang masuk ke negara ini.

Maka dari itu, perang melawan narkoba harus terus digalakkan, jangan sampai bangsa ini rusak karena generasi penerus bangsanya terkontaminasi dan tewas akibat barang haram tersebut.

"Bayangkan saja, setiap harinya 40-50 orang meninggal dunia akibat narkoba. Maka bangsa ini ke depannya bisa kehabisan generasi atau bisa saja negara tanpa penghuni," tandasnya.*** (mdk)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Awal Agustus, Persekat Gelar Bocil Fun League U-8 Musim ke-2

2

Tempat Pelatihan Diksar Satpam PT Maritim Dua Satu Diresmikan

3

Dengan Dukungan Walikota, PSSI Dumai Siapkan Lapangan Futsal, Mini Soccer dan Stadion Utama

4

Management PT. KPI RU-II Dumai Kunjungi Makodim 0320/Dumai Untuk Tingkatkan Sinergi

5

Dandim Dumai Berikan Kejutan Untuk Kapolres di HUT Bhayangkara Ke-78