MENU TUTUP

Indonesia Gandeng Jerman Ciptakan Roket Anti Rudal

Rabu, 07 September 2016 | 20:56:00 WIB
Indonesia Gandeng Jerman Ciptakan Roket Anti Rudal

JAKARTA (MR) - PT Pindad menyepakati Nota Kesepahaman dengan perusahaan supplier fuze munisi Jerman, Junghans Defence, untuk sinergi di bidang sistem fuze beberapa produk amunisi, jenis : mortar, artileri, tank, roket, dan amunisi angkatan laut. Fuze merupakan suatu perangkat yang menginisiasi proses peledakan pada munisi dalam suatu kondisi tertentu.

Penandatanganan Nota Kesepahaman menjadi bagian dari agenda kegiatan Presiden Joko Widodo dalam acara Forum Bisnis Indonesia-Jerman di Berlin, 18 April 2016. Pindad menjadi salah satu BUMN yang mendampingi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo ke negara-negara Eropa.

“Pindad dan Junghans Defence sepakat melakukan sinergi di bidang solusi sistem fuze untuk amunisi : mortar, artileri, tank, roket, dan amunisi angkatan laut, yang akan dimulai tahun ini dengan investasi awal US$ 5 juta dan di masa depan bisa mencapai US$ 20 juta,” ujar Direktur Utama Pindad, Silmy Karim, Jumat (22/4/2016).

Penandatanganan Nota Kesepahaman ini sebagai salah satu bentuk komitmen Pindad untuk melakukan ekspansi pemasaran ke luar Indonesia.

Beberapa tahapan kerja sama awal telah direncanakan bersama dengan Junghans Defence, antara lain persiapan alih teknologi mekanikal mortar fuze, menyiapkan lini produks

dan perakitan di Pindad, serta pemberian hak ekspor dan pemasaran kepada Pindad dengan fokus pasar di luar Indonesia, khususnya wilayah Asia Pasifik.

“Ke depannya, Pindad dapat memasarkan fuze hasil diproduksinya ke pasar di luar Indonesia, terutama ke negara-negara di wilayah Asia Pasifik,” ujar Silmy.

Pindad menghabiskan biaya yang cukup besar untuk pengadaan fuze ini dan hal ini menunjukan pentingnya kemampuan untuk dapat memproduksi fuze secara mandiri. Alhasil, kemampuan industri pertahanan dan keamanan dalam negeri meningkat dan total devisa yang dikeluarkan negara untuk pengadaan fuze dapat dihemat.

“Dalam setahun, Pindad mengeluarkan biaya sekitar US$ 4 juta untuk pengadaan fuze. Kerja sama ini diharapkan tidak hanya mendukung Pindad untuk meningkatkan kemampuan industri pertahanan dan keamanan, tetapi juga dapat menghemat devisa yang dikeluarkan negara,” ujar Silmy.

Penandatanganan Nota Kesepahaman menjadi salah satu agenda Forum Bisnis Indonesia-Jerman, kegiatan yang mempertemukan investor dan pemerintah kedua negara untuk membicarakan investasi jangka panjang, dengan fokus utama pada bidang ekonomi. Beberapa perusahaan Indonesia turut menandatangani kesepakatan kerja sama, antara lain PT Aneka Tambang, Tbk dengan Ferrostaal dan PT PLN dengan Siemens AG.***

 

Sumber : Finance.detik.com

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dandim Dumai Berikan Kejutan Untuk Kapolres di HUT Bhayangkara Ke-78

2

Yusuf: Alhamdulillah Turnamen 3 Kategori Teduh Cup 2024 Sukses

3

SSL 2024 Resmi Bergulir, Kompetisi Penuh, Ada 250 Pertandingan Semusim

4

Danramil 02/BK Cek Kesiapan Lahan Untuk Ketahanan Pangan

5

MALAYA Research and Development Desak DPK APINDO Dumai