MENU TUTUP
76 Ribu Orang Saksikan Ritual Bakar Tongkang

Tiang Jatuh Ke Laut Rezeki Datang dari Laut

Rabu, 19 Juni 2019 | 18:35:58 WIB
Tiang Jatuh Ke Laut Rezeki Datang dari Laut

BAGANSIAPIAPI (MR) - Sekitar 76 ribu pengunjung antusias menghadiri acara ritual bakar tongkang baik lokal maupun luar daerah memadati acara pembakaran replika kapal di lapangan lokasi pembakaran di Kelurahan Bagan kota rabu (19/6).

Acara ini di buka yang awalnya di buka Gubernur Riau H Syamsuar namun beliau berhalangan di wakili Kepala Dina Pariwisata Propinsi Riau,Perwakilan Kementrian Pariwisata,Bupati Rohil H Suyatno,Tokoh Masyarakat Tionghua Sugianto dan ribuan masyarakat dari dalam maupun luar Rohil.

Dalam sambutannya Gubenur Riau H Syamsuar yang di wakili Kadis Pariwisata Farmizal Usman ST 8berharap even ini akan terus di tingkatkan karena sudah menjadi tradisi dan budaya serta masuk dalam kelender wisata dunia.

Pemerintah Propinsi akan terus memberikan dukungan untuk acara ini yang sudah sangat mendunia dan menyatukan kerukunan antara umat beragama di Rohil yang sudah berlangsung puluhan tahun.

Sedangkan Menteri Pariwisata yang di wakili Dewi mengatakan even bakar tokang ini sudah masuk kelender even internasional disamping tur de Siak dan pacu jalur di kampar.

Menurutnya Ritual Bakar Tongkang sangat berkualitas dan mampu menjadi magnet kedatangan wisatawan mancanegara, terutama dari Malaysia, Singapura, Thailand, Taiwan dan China yang setiap tahun datang ke Rohil ini.

Pemerintah pusat akan terus melakukan upaya promosi akan dalam penyelenggaraannya agar dapat di saksikan seluruh wisatan mancana negara dan tentunya dampaknya dapat dirasakan masyarakat tempatan dengan kedatangan wisatawan ini jika benar-benar di kemas dengan baik.

Selain itu pihaknya akan memikirkan waktu menuju bagansiapiapi yang di nilainya sangat memakan waktu dan kedepan akan terus di benahi agar acara ritual bakar tongkang ini lebih berkelas.

Sementara Bupati Suyatno mengatakan pengunjung acara ritual bakar tongkang tahun ini tembus 76 ribu orang dan ini sangat membanggakan kedepan akan lebih di tingkatkan lagi apalagi jalan tol dumai pekanbaru selesai pengerjaannnya.

"Terima kasih atas semua dukungan hingga terselenggaranya acara ini dengan sukses dan kedepan akan kita tingkatkan lagi."Pungkasnnya.

Acara ritual bakar tongkang ini adalah cara untuk menghormati dan melestrasikan warisan nenek moyang. Salah satunya ialah masyarakat etnis Tionghoa di Kabupaten Rokan hilir, Provinsi Riau, yang konsisten melestarikan tradisi Ritual Bakar Tongkang.

Ritual Bakar Tongkang diawali dengan sembahyang di Kelenteng Ing Hok Kiong, yang merupakan kelenteng tertua di kawasan Pekong Besar,Lalu dilanjutkan dengan arak-arakan ke tempat pembakaran hingga berlanjut ke prosesi pembakaran.

Prosesi pembakaran tongkang biasanya diawali dengan menetapkan posisi haluan tongkang sesuai petunjuk Dewa Kie Ong Ya atau Dewa laut.

Ritual Bakar Tongkang, atau yang dalam bahasa Hokkien disebut Go Gek Cap Lak, merupakan ritual tahunan masyarakat etnis Tionghoa di Bagansiapiapi yang sudah berlangsung sejak 134 tahun silam.

Sejarah upacara ini bermula pada tahun 1820. Ketika itu sekelompok etnis Tionghoa Hokkian dari Provinsi Fujian, China, merantau dan menyeberangi lautan dengan kapal kayu sederhana, dengan tujuan mencari kehidupan yang lebih baik.

Dalam pelayaran panjang yang dipenuhi dengan rasa bimbang dan kekhawatiran kehilangan arah, para penumpang kapal berdoa kepada Dewa Kie Ong Ya agar selamat sampai daratan.

Di suatu malam yang diselimuti kegelapan dan keheningan, samar-samar mereka melihat cahaya dari kejauhan. 

Cahaya tersebut seakan memanggil dan menuntun mereka sampai ke daratan, yang ternyata merupakan pesisir Bagansiapiapi. 

Sesampainya di daratan, mereka membakar kapal yang ditumpangi sebagai simbol melupakan suka dan duka.

Pembakaran tersebut juga menjadi simbol bahwa mereka akan membangun kehidupan baru di kota yang mendapat sebutan Hong Kong van Andalas ini.

Ritual Bakar Tongkang sempat dilarang penyelenggaraannya di Indonesia. Namun sejak era kepemimpinan Presiden Gus Dur larangannya dicabut dan upacara ini resmi digelar setiap tahunnya.(ekas)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dengan Dukungan Walikota, PSSI Dumai Siapkan Lapangan Futsal, Mini Soccer dan Stadion Utama

2

Management PT. KPI RU-II Dumai Kunjungi Makodim 0320/Dumai Untuk Tingkatkan Sinergi

3

Dandim Dumai Berikan Kejutan Untuk Kapolres di HUT Bhayangkara Ke-78

4

Sertu Sareh Gelar Patroli dan Sosialisasi Karhutla di Bagan Besar

5

Yusuf: Alhamdulillah Turnamen 3 Kategori Teduh Cup 2024 Sukses