MENU TUTUP

Biografi Syekh Abdurrahman Siddiq, Makamnya Kini Jadi Objek Wisata Religi

Senin, 28 November 2022 | 07:42:40 WIB
Biografi Syekh Abdurrahman Siddiq, Makamnya Kini Jadi Objek Wisata Religi

TEMBILAHAN (MR) - Siapa yang tidak mengenal Syekh Abdurrahman Siddiq, ulama Banjar yang bermakam di Kampung Hidayat, Kecamatan Kuala Indragiri (Kuindra), Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Provinsi Riau.

Hebatnya, sejak dahulu, ummat Muslim dari berbagai penjuru tak henti-hentinya melakukan ziarah ke sana. Bahkan, haul akbar saban tahun yang didukung penuh oleh Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) Kabupaten Inhil itu selalu dipadati oleh kaum Muslimin.

Nah, tahukah kamu biografi Syekh Abdurrahman Siddiq ini? Bersumber dari naskah hasil karya Tim Penulis LP2M UIN Antasari Banjarmasin dan MUI Provinsi Kalimantan Selatan yang ditayangkan di website Alif.id. Syekh Abdurrahman Siddiq dilahirkan di Dalam Pagar, Martapura yang terletak sekitar 45 kilometer dari ibu kota provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin, pada tahun 1276 H/1859 M. Beliau adalah keturunan dari Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Silsilah Syekh Abdurrahman Siddiq hingga Syekh Muhammad Arsyad melalui jalur ibu adalah sebagai berikut: Syekh Abdurrahman Siddiq bin Safura binti Mufti Syekh Muhammad Arsyad (Kubah Pagatan Kabupaten Tanah Bumbu) bin Mufti Syekh Muhammad As’ad binti Syarifah binti Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari. Sedang silsilah dari ayah adalah sebagai berikut: Syekh Abdurrahman Siddiq bin Muhammad Afif (Datu Landak) bin Mahmud bin Kyai Dipa Santa (Ahmad) keturunan Pangeran Diponegoro. Jadi Syekh Abdurrahman Siddiq ini adalah keturunan dua orang tokoh besar penyebar agama Islam di Indonesia, yaitu Pangeran Diponegoro dan Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari.

Syekh Abdurrahman Siddiq memulai pendidikannya dengan menimba ilmu dasar-dasar agama Islam pada bibinya, Siti Saidah, seperti membaca Alquran dan ilmu fikih. Sedangkan guru beliau yang pertama kali dalam ilmu Alat (tata bahasa Arab) adalah Masri (seorang santri yang menuntut ilmu agama di Dalam Pagar Martapura). Adapun guru-guru Syekh Abdurrahman Siddiq di Dalam Pagar antara lain, Tuan Guru Muhammad Said Wali, Tuan Guru Muhammad Khatib, dan Tuan Guru Abdurrahman Muda.

Ketika usia Syekh Abdurrahman Siddiq menanjak dewasa, beliau memutuskan berangkat ke Mekkah untuk lebih memperdalam ilmu agama. Di Mekkah beliau berguru kepada beberapa ulama besar pada masa itu, di antaranya Syekh Bakri Syaththa (pengarang kitab I’anatut Thalibin), Syekh Ahmad Dimyati, Syekh Ahmad Bafadhil, Syekh Ahmad bin Zaini Dahlan (Mufti Syafi’iyah), Syekh Sayyid Bahasyil, Syekh Nawawi bin Umar Al-Bantani, dan Syekh Umar Sambas. (advertorial)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Yusuf: Alhamdulillah Turnamen 3 Kategori Teduh Cup 2024 Sukses

2

SSL 2024 Resmi Bergulir, Kompetisi Penuh, Ada 250 Pertandingan Semusim

3

MALAYA Research and Development Desak DPK APINDO Dumai

4

MALAYA Research and Development Taja Gerakan Kemas Kampoeng Dalam Musyawarah Ilmiah

5

Dandim 0320/Dumai Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilihan Suara Ulang (PSU)