MENU TUTUP

Harga Minyak Dunia Naik Akibat Stok Minyak AS Turun

Kamis, 18 Januari 2018 | 09:24:51 WIB
Harga Minyak Dunia Naik Akibat Stok Minyak AS Turun

SINGAPURA (MR) - Harga minyak berbalik menguat pada hari ini akibat turunnya persediaan minyak mentah AS, namun harga bertahan di bawah harga tertinggi dalam tiga tahun terakhir, karena pasokan bahan bakar masih cukup dan sebagai kilang skala operasi kembali.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (18/1/2018), harga minyak brent berada di level USD69,48 pada pukul 01.03 GMT, naik 10 sen atau 0,1% dari penutupan terakhir mereka. Pada Senin kemarin, harga minyak brent mencapai level tertinggi sejak Desember 2014 di posisi USD70,37 per barel.

Harga minyak AS, West Texas Intermediate (WTI) berada di level USD64,15 per barel, naik 18 sen atau 0,3% dari posisi terakhirnya. WTI menandai puncak sejak Desember 2014 sebesar USD64,89 per barel pada Selasa.

Dalam upaya untuk memperketat pasar dan menopang harga, sekelompok produsen minyak utama di Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan Rusia mulai menahan produksi pada Januari tahun lalu dan pemotongan tersebut akan berlanjut hingga 2018.

"Harga minyak menguat di tengah stok persediaan minyak mentah yang nyata, karena sebagian mengurangi produksi minyak mentah dari OPEC dan Rusia," kata Fawad Razaqzada, analis pasar di broker Forex.com.

Persediaan minyak mentah AS turun sebesar 5,1 juta barel dalam pekan yang berakhir 12 Januari menjadi 411,5 juta, menurut American Petroleum Institute.

Meski demikian, banyak analis memperingatkan bahwa kenaikan harga minyak baru-baru ini, yang telah mengangkat minyak mentah sekitar 14% sejak awal Desember, mungkin akan kehabisan tenaga.

"Kami memperhitungkan bahwa kenaikan tersebut sekarang terbatas untuk harga minyak. Produsen minyak AS akan meningkatkan produksi dalam beberapa bulan mendatang, produksi minyak serpih AS akan meningkat sebesar 111.000 barel per hari (bpd) bulan depan menjadi 10 juta bpd, dan akan naik menjadi sekitar 11 juta bph pada akhir tahun depan. Hal ini akan membuat AS setara dengan Arab Saudi dan produksi Rusia," terang Razaqzada.

Terlebih lagi, data API menunjukkan bahwa pasar produk bahan bakar yang dipasok dengan baik, yang berarti permintaan minyak mentah lebih rendah. Kilang minyak mentah AS turun sebesar 420.000 bpd dan stok produk olahan naik, menyiratkan pasar yang dipasok dengan baik. ***

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Yusuf: Alhamdulillah Turnamen 3 Kategori Teduh Cup 2024 Sukses

2

SSL 2024 Resmi Bergulir, Kompetisi Penuh, Ada 250 Pertandingan Semusim

3

MALAYA Research and Development Desak DPK APINDO Dumai

4

MALAYA Research and Development Taja Gerakan Kemas Kampoeng Dalam Musyawarah Ilmiah

5

Dandim 0320/Dumai Ajak Masyarakat Sukseskan Pemilihan Suara Ulang (PSU)