MENU TUTUP

Meski Menyakitkan, Peninggalan Harus Wajib Dijaga

Senin, 12 Februari 2018 | 13:52:00 WIB
Meski Menyakitkan, Peninggalan Harus Wajib Dijaga

MONITORRIAU.COM – Kontroversi cagar budaya Rumah Cimanggis akhirnya berakhir damai. Pihak yang akan mendirikan Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di area di mana terdapat Rumah Cimanggis, sebuah rumah tinggal berusia tiga abad, setuju tak akan menghancurkan rumah tersebut.

Ketua Ikatan Ahli Arkeolog Indonesia (IAAI) Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan mengatakan, Rumah Cimanggis adalah warisan budaya kebendaan yang memiliki nilai-nilai kesejarahan dan pengetahuan dalam bidang arsitektur. Menurutnya, meski warisan budaya itu memiliki sejarah yang menyakitkan, tapi bukti fisik itu harus tetap dijaga.

“Warisan budaya yang juga pernah digunakan untuk hal-hal yang menyakitkan bangsa kita harus diakui sebagai sejarah kita. Kita tidak boleh malu. Bagaimana mungkin cerita sejarah kelam yang dapat dijadikan pembelajaran ke depan dapat ditunjukkan kepada generasi muda dan mendatang kalau bukti-bukti fisiknya dihilangkan,” kata arkeolog asal Universitas Indonesia (UI) ini kepada VIVA, Rabu, 7 Februari 2018.

Menurut anggota Tim Ahli Cagar Budaya Nasional Prof. Dr. Anna Erliyana S.H., M.H, hal besar yang menjadi tantangan dalam pelestarian cagar budaya adalah sering kali melestarikan cagar budaya dianggap urusan pemerintah, bahkan hanya dianggap urusan orang-orang kebudayaan.

"Hal lain adalah masalah ekonomi. Misalnya, bangunan yang memiliki nilai sejarah dengan mudah diruntuhkan karena dianggap 'makan dana' terus tanpa menghasilkan. Sementara itu bangunan baru dianggap lebih menguntungkan," ujarnya.

Menjaga warisan budaya adalah tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat. Namun, tak banyak yang menyadarinya. VIVA mengulas lengkap soal menjaga cagar budaya dari kepunahan. Untuk cerita lengkapnya, silakan klik di sini

Dalam hal menjaga warisan budaya, Jepang dan Eropa bisa menjadi contoh negara yang sangat menjaga jejak masa lalu mereka dengan merawat warisan budayanya. Jepang bisa jadi paling terdepan, mereka sudah membuat banyak sekali aturan sejak abad ke 19.

Sementara itu, Eropa memilih untuk menggunakan warisan budaya dengan menggunakannya untuk kepentingan masyarakat urban tanpa mengubah bentuk aslinya. Selengkapnya, silakan klik di sini.

Bukan hanya Rumah Cimanggis yang nyaris tergerus pembangunan dan modernisasi. Sejumlah bangunan yang berusia ratusan tahun dan tersebar di berbagai wilayah di Indonesia juga banyak yang sudah dihancurkan. VIVA merangkumnya dalam sebuah infografik yang bisa Anda cek di sini.

Menjaga dan merawat cagar budaya memang tak mudah. Tapi bukankah kita begitu sering menggunakan pameo ini, "Jangan sekali-sekali melupakan sejarah." Dengan mengabaikan dan tak peduli pada cagar budaya yang ada di sekeliling, bahkan menghancurkannya, jangan-jangan kita sudah berada dalam barisan, mereka yang mengabaikan sejarah.*** (viva)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Besok Radja Langit Cup U-9 dan U-11 Digelar, 27 Tim Siap Berlaga

2

Awal Agustus, Persekat Gelar Bocil Fun League U-8 Musim ke-2

3

Tempat Pelatihan Diksar Satpam PT Maritim Dua Satu Diresmikan

4

Dengan Dukungan Walikota, PSSI Dumai Siapkan Lapangan Futsal, Mini Soccer dan Stadion Utama

5

Management PT. KPI RU-II Dumai Kunjungi Makodim 0320/Dumai Untuk Tingkatkan Sinergi