Nelly Alie, Penyair Dumai akan Tampil di Ajang Internasional

DUMAI (MR) - Seniwati dan penyair Kota Dumai, Nelly Alie diundang mengikuti Festival Syair Melayu Internasional di Tanjung Pinang Kepulauan Riau, 24-25 November 2018 mendatang.

 

Festival Syair Melayu Internasional digelar oleh Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepulauan Riau, yang akan diikuti oleh peserta dari negara serumpun melayu seperti Malaysia, Singapura Thailand dan Brunei Dasrussalam.

 

Juga akan diikuti penyair-penyair dari dalam negeri seperti dari Sumatera Utara, Riau, Jambi dan Kalimantan Barat.

 

"Alhamdulillah saya masih dipercaya untuk mengisi ajang internasional ini untuk ketiga kalinya. Ini suatu penghormatan bagi saya dan tentunya bagi Kota Dumai sendiri," kata Nelly Alie saat diwawancarai monitorriau.com, Minggu (18/11/2018).

 

 

Nelly mengatakan pertama sekali ia tampil diajang ini pada tahun 2016 di Kuala Lumpur, Malaysia. Lalu di tahun 2017 ia tampil lagi dia ajang dan tempat yang sama.

 

"Iya, tiga tahun berturut-turut saya diundang. Ini artinya saya sebagai perwakilan dari Dumai, Riau dan tentunya Indonesia masih diperhitungkan oleh panitia," jelasnya.

 

Pelatih vokal ini juga mengatakan di kancah dunia syair, Dumai sudah dikenal di Negara Asean. Nelly sebagai figur yang memperkenal syair dari Dumai merasa bangga atas pencapaiannya selama ini.

 

"Sebagai warga Dumai merasa bangga karena Dumai terus diikutsertakan dalam persembahan syair tingkat Internasional," ujarnya sumringah.

 

Dalam penampilannya nanti, Nelly akan menampilkan syair yang akan dikolaborasikan dengan 3 irama lagu yakni, Syair Irama Dodoi, Syair Irama Rawi, Syair Irama Beghondak.

 

"Untuk teks syairnya dipersiapkan oleh panitia," ujar Nelly yang pernah menjadi juara 3 dalam lomba pantun melayu serumpun tahun 2014 di Institut Seni Malaysia Melaka (ISMM).

 

 

Untuk Kota Dumai sendiri, Nelly berharap pemerintah setempat membuka mata bahwa Dumai telah diperhitungkan sebagai Kota yang mempunyai irama syair yang menarik dan pantas untuk diperkenalkan/didendangkan kepada negara-negara Asean.

 

"Sudah seharusnya irama syair menjadi warisan yang patut dipertahankan untuk generasi muda. Syair dari Dumai bahkan dipakai oleh penyair dan pendendang negara lain. Seperti Malaysia dalam persembahan Syair Tingkat Asean tahun 2017 lalu di Kuala Lumpur," pungkasnya.

 

 

Penulis: Cipto S Piliang