Sandar di Batam, Kapal Pesiar Star Clipper Bawa 74 Wisatawan dari 13 Negara


Dibaca: 3300 kali 
Sabtu, 08 Juni 2019 - 11:17:23 WIB
Sandar di Batam, Kapal Pesiar Star Clipper Bawa 74 Wisatawan dari 13 Negara

MONITORRIAU.COM - Kapal Pesiar Star Clipper berbendera Malta singgah di Batam, Kepulauan Riau, persisnya di sekitar Pulau Putri, Jumat (7/6/2019). Kapal yang dinakhodai pria Rusia Sergey Tunikov tersebut membawa 74 penumpang dari 13 negara.

Sergey memimpin langsung prosesi penurunan penumpang dari Kapal Pesiar Star Clipper yang lego jangkar di Perairan Nongsa, Pulau Putri. Area itu kurang lebih setengah mil dari Nongsa Point, Marina. "Now time to explore Batam (Sekarang saatnya menjelajah Batam," ujar Sergey ketika dicegat di pintu kedatangan Nongsapura.

Setelah melalui pos pemeriksaan imigrasi, puluhan turis tersebut menyebar ke beberapa titik destinasi Batam seperti kawasan Jodoh (Nagoya). Sebagian lagi bertandang ke Nongsa Point Marina.

Setelah itu kapal pesiar tersebut bertolak ke Singapura, yakni sekitar pukul 18.00 WIB. Selanjutnya, cruise ship bertipe tall atau kliper ini akan melanjutkan perjalanan ke Belitung, dan terakhir menjejak ke Benoa, Bali, pada 22 Juni mendatang.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Batam Ardi Winata mengatakan, kehadiran Star Clipper menorehkan sejarah baru bagi Batam. Sebab ini menjadi yang pertama singgah sejak hampir satu dekade 'absen'. Terakhir Batam disandari kapal cruise yaitu pada 2010. Sejak itu, tidak ada satu pun kapal berkategori serupa yang lego jangkar di laut Batam.

"Tahun ini mereka hanya singgah beberapa jam. Tapi ini bersejarah buat kita setelah hampir sepuluh tahun Batam absen didatangin kapal pesiar. Tahun depan kita plan lebih bagus, minimal dua hari. Jadi mereka bisa mengeksplore ke lebih banyak titik di Batam," ujarnya.

Sementara Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Rizki Handayani mengatakan, kehadiran Star Clipper bak oase bagi Batam. Ia berharap kehadirannya menstimulus kapal-kapal cruise lain untuk segera mendeklarasikan perairan Batam sebagai cruise ship playing ground, menyaingi Bintan yang sejak beberapa bulan terakhir rutin dikunjungi kapal cruise.

Menurutnya, cruise ship passenger bakal berkontribusi besar dan dianggap sebagai jalan pintas paling realistis untuk mendongkrak kedatangan turis. Sebab, satu ship call saja mampu membawa setidaknya 2.000 hingga 3.000 orang.

"Ini menjadi tugas besar kita bersama karena faktanya mendatangkan cruise memang enggak semudah membalikkan telapak tangan," jelasnya, didampingi Asdep Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Pariwisata (Kemenpar) Dessy Ruhati.

Sementara itu Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, Batam memang sudah menjelma menjadi destinasi wisata yang menyenangkan. Bukan hanya bagi wisatawan nusantara, tetapi juga wisatawan mancanegara. Maklum, pulau ini sangat strategis yang mana posisinya berada persis di Selat Melaka yang merupakan laluan laut nomor dua tersibuk di dunia.

"Akses menuju Batam sudah terbuka lebar, wisatawan dapat dengan mudah menuju Batam. Saat ini enam pintu masuk wisatawan datang ke Indonesia lewat Batam. Lima di antaranya dari pelabuhan laut, dan satu dari bandara, Bandara Hang Nadim. Hadirnya kapal pesiar di Batam akan memberi dampak positif bagi perkembangan pariwisata di daerah tersebut," tegasnya.*** (okezone)