Polda Kepri Ungkap Kasus Tindak Pidana Perlindungan Pekerja Migran Indonesia


Dibaca: 7135 kali 
Kamis, 18 Juli 2019 - 02:18:03 WIB
Polda Kepri Ungkap Kasus Tindak Pidana Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
BATAM (MR) - Rabu, (17/72019) sekira pukul 13.00 wib, dijelaskan oleh Kabid Humas Polda Kepri Kombes Pol. Drs. S. Erlangga tentang Pengungkapan Tindak Pidana Perlindungan Pekerja Migran Indonesia sebagai berikut di dalam Konferensi Pers disampaikan oleh Kabid Humas Polda Kepri, Kombes Pol Drs S. Erlangga dengan didampingi oleh Dirpolairud Polda Kepri, Kombes Pol Benyamin Sapta, SIK, M.Si Komandan KP Yudistira 8003, Akbp Handoyo S.IK.
 
Adapun Kronologis Kejadian ini pada  hari Minggu tgl 14/7/2019, pukul 17.00 Wib, Personel Patroli KP Yudistira 8003 menerima informasi akan adanya pengiriman PMI (Pekerja Migran Indonesia) illegal yang akan di berangkatkan ke Malaysia.
 
Oleh Personel Patroli KP Yudistira 8003 dilakukan penyelidikan  ditemukan sebanyak 9 orang PMI dirumah penampungan Perumahan Pemko Batam (belakang Mall Botania 2 Batam Center) yang akan diberangkatkan ke Malaysia dan dapat diamankan 2 (dua) orang pengurus yang akan memberangkatkan PMI illegal ke Malaysia berikut Barang bukti yang dapat diamankan 1 (satu) unit speed boat fiber warna biru bermesin tempel merek yamaha 3 x 200 PK.
 
Tersangka yang diamankan Lobing subandryo (36 tahun), sebagai yang mengurus keberangkatan 9 PMI illegal Supiadi (35 tahun), membantu mengurus keberangkatan 9 PMI illegal Rudi masih dalam (DPO) sebagai koordinator pengiriman PMI juga  Rozi (DPO) sebagai pembawa PMI ke penampungan Andi (DPO) sebagai pembawa PMI ke penampungan.
 
Pasal yang Dilanggar Pasal 81 jo pasal 69 jo pasal 86 huruf c jo pasal 72 huruf c Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia, yang berbunyi Pasal 81 ”orang perseorangan yang melaksanakan penempatan pekerja migran indonesia sebagaimana dimaksud dalam pasal 69 dipidana dengan pidana penjara paling lama 10 (sepuluh) tahun dan denda paling banyak Rp. 15.000.000.000,00 (lima belas miliar rupiah)”.
 
Pasal 69 ”orang perseorangan dilarang melaksanakan penempatan pekerja migran indonesia ”Pasal 86 huruf c ”menempatkan pekerja migran indonesia tanpa sip2mi sebagaimana dimaksud dalam pasal 72 huruf c”.
 
Pasal 72 huruf c ”menempatkan pekerja migran indonesia tanpa sip2mi”.Tersangka dan barang bukti telah diamankan di Ditpolairud Polda Kepri untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.(rilis/agung)