WASI Siap Pecahkan Rekor Dunia Selam, Tito: Selamat Berjuang!


Dibaca: 2649 kali 
Sabtu, 03 Agustus 2019 - 18:14:45 WIB
WASI Siap Pecahkan Rekor Dunia Selam, Tito: Selamat Berjuang! Kapolri Tito Karnavian bersama WASI dalam pemecahan Guinness World Record (GWR), Selam terbanyak.

JAKARTA (MR) - Sebanyak 3100 penyelam Indonesia, akan berpartisipasi dalam pemecahan rekor selam terbanyak di dunia Guinness World Record (GWR), Sabtu (3/8).

Kata Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang datang memberi sambutan pada acara Wanita Selam Indonesia (WASI) menyebutkan, sebelumnya pada 2009 sebanyak 2400 penyelam ikut serta dalam Sail Bunaken. 

"Hari ini lebih kurang 3100 penyelam. Mudah-mudahan bisa kita pecahkan rekor ini," ujarnya di Pantai Kawasan Megamas, Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu (3/8/2019).

Kapolri mengatakan, selain rekor penyelam terbanyak, akan dipecahkan pula rekor pembentangan bendera terbesar di bawah air. Dalam hal ini Bendera Merah Putih.

"Upacara Bendera 17 Agustus, sudah kita rayakan duluan di sini, di bawah laut dalam bentuk upacara. Tentu juga ini akan kita viralkan," tegas Kapolri.

Sebelumnya, aksi WASI juga telah melakukan pemecahan rekor rangkaian manusia terpanjang di bawah air (Longest Human Chain Underwater bersama 578 penyelam pada Kamis (1/8/2019). 

"Kita juga ucapkan terima kasih dan selamat karena pada 1 Agustus kemarin sudah pecahkan rekor gandengan tangan terbanyak," tutur dia. 

Untuk itu dia berharap agar hari ini, dua rekor lainnya bisa dipatahkan. Sebab dengan begitu kata Kapolri, nama Indonesia, nama Manado, dan nama Bunaken semakin mendunia, sehingga, bisa lebih mendongkrak pariwisata dan menambah investasi di Indonesia. 

"Welcome to the Indonesia, welcome to the Manado, salah satu destinasi pariwisata yang berkelas internasional. Mudah-mudahan upaya kita memberi manfaat bagi masyarakat dan bangsa Indonesia bukan hanya di Sulawesi Utara dan Manado," sebut Kapolri seraya menambahkan semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberi kelancaran bagi upaya kita ini. 

"Selamat berjuang," kata jenderal bintang empat itu mengakhiri. (Rls/ton)