Tim Dosen PBSI UIR Edukasi Guru SMP YKPP Kota Dumai Menulis Artikel Ilmiah


Dibaca: 4100 kali 
Sabtu, 24 Agustus 2019 - 22:26:35 WIB
Tim Dosen PBSI UIR Edukasi Guru SMP YKPP Kota Dumai Menulis Artikel Ilmiah Muhammad Mukhlis, S.Pd., M. Pd Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UIR Tengah memberikan sambutan

 DUMAI (MR) - Kegiatan penelitian dan menulis artikel ilmiah dituntut untuk dilaksanakan guru-guru guna peningkatan kualitas pedagogik pendidik. Akan tetapi, berbagai alasan disampaikan agar tuntutan itu urung dilaksanakan. 

Hal inilah yang menggerakkan Tim Pengabdian Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UIR melakukan  pengabdian di SMP YKPP Kota Dumai.
Muhammad Mukhlis, S.Pd., M.Pd Ketua Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UIR mengatakan, pengabdian dilakukan untuk meningkatkan kemampuan menulis artikel ilmiah dan menghasilkan sebuah karya.

"Yang paling penting adalah para guru tersebut telah termotivasi tentang perlunya meneliti dan memublikasikannya baik dalam jurnal yang terbit secara daring maupun luring," kata Mukhlis menjawab monitorriau Jumat (22/8/2019).

Penulisan karangan ilmiah sebut Mukhlis, menjadi syarat wajib bagi guru karena bagian dari kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan. 

"Kegiatan penulisan karangan ilmiah dinilai angka kreditnya sehingga berpengaruh terhadap kenaikan jabatan guru tersebut. Itu terjadi karena menulis karangan ilmiah dan memublikasikannya merupakan salah satu kelengkapan berkas kenaikan pangkat guru," terang Mukhlis yang juga lulusan Universitas Islam Riau.

Dosen Mata Kuliah Semantik itu menyebutkan, implementasi Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen mengacu pada kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 meliputi pedagogik, kepribadian, sosial dan profesional diperoleh dari pendidikan profesional.

"Salah satu dari karangan ilmiah itu adalah artikel ilmiah," paparnya.

Foto: Suasana Pelatihan Menulis Artikel Ilmiah di SMP YKPP Kota Dumai

Selain itu, tambah Mukhlis, artikel ilmiah juga dimanfaatkan sebagai solusi untuk mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi. 

"Menulis artikel ilmiah berguna bagi peneliti untuk berkorespondensi dan bertukar pikiran dengan ilmuan sebidang dari seluruh dunia sehingga solusi yang diharapkan lebih efektif," jelasnya.

Berdasarkan observasi awal Tim Pengabdian Dosen PBSI, guru-guru di SMP YKPP di Kota Dumai masih banyak belum paham kaidah penulisan artikel ilmiah secara baik dan benar. Dalam pemahaman mereka, sistematika penulisan artikel ilmiah sama saja dengan karangan ilmiah lainnya. 

"Budaya menulis artikel ilmiah baru menggeliat di kalangan guru sehingga konsep penulisannya belum mereka kuasai dengan baik. Penulisan artikel ilmiah untuk dipublikasikan menjadi tolok ukur dunia pendidikan dewasa ini sehingga jika seseorang mampu memublikasikan artikel ilmiahnya dalam jurnal internasional bereputasi maka prestisenya naik," ungkapnya.

Hasil Sistematika penulisan artikel ilmiah sebut Mukhlis, biasanya bersifat selingkung. Dengan kata lain setiap jurnal ilmiah atau konferensi memiliki sistematika masing-masing. 

Akan tetapi, secara umum semuanya memiliki kesamaan pada bagian-bagian utama penulisan. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada gambar berikut.
 
Sebelum melakukan pengabdian, Tim melakukan survei lokasi pada bulan Februari 2019 dengan persiapan perencanaan mencakup waktu, materi dan teknis pelaksanaan. 

Setelah kepastian waktu dan lokasi pelaksanaan diperoleh hari Senin tanggal 22 Juli 2019 dalam aula SMP YKPP, tim pengabdian melaksanakan pelatihan dengan target guru-guru SMP YKPP Dumai. 

Pemateri kegiatan diantaranya Dosen PBSI FKIP UIR, Muhammad Mukhlis, S.Pd., M.Pd.; Drs. Amir Amjad, M.Pd.; Latif, S.Pd., M.Pd.; dan Rhani Febria, S.Pd., M.Pd dibantu dua orang mahasiswa. 

"Kegiatan Pengabdian pada masyarakat ini bermaksud memberi motivasi perihal pentingnya menulis terutama menulis artikel ilmiah, meningkatkan pengetahuan dan pemahaman guru-guru mengenai artikel ilmiah, membantu guru dalam menulis dan memublikasikan artikel ilmiah dalam jurnal yang terbit secara daring maupun luring," jelas Dewan Pembina HIMA PBSI itu.

Mukhlis memaparkan, metode pelatihan yang diterapkan guna mendukung keberhasilan program antara lain sebagai berikut ini:

1.    Ceramah dan tanya jawab
Metode ini dipakai dengan tujuan untuk memunculkan motivasi guru dan memaparkan materi yang ersifat teoretis terkait angka kredit dan kenaikan pangkat yang ada dalam undang-undang.

2.    Latihan/Praktik
Pada tahapan ini peserta melakukan latihan menulis artikel ilmiah yang penelitiannya diambil dari skripsi mereka ketika menyelesaikan sarjana. Latihan ini dibimbing secara penuh sehingga guru-guru tersebut mampu menyelesaikan tulisannya dengan baik.


"Tim pelatihan menemukan kendala yang menjadi permasalahan. Ternyata, kebanyakan guru malas menulis apalagi membuat karangan ilmiah. Bahkan hampir semuanya tidak pernah menulis artikel ilmiah. Ini disebabkan anggapan yang keliru bahwa artikel ilmiah tidak begitu berguna dalam karier mereka sebagai guru di sekolah swasta," terangnya.

Sehingga kata Mukhlis, tugas mereka hanya berfokus pada segala sesuatu berkaitan dengan siswa saja seperti mengajar, membuat RPP dan memberi evaluasi kepada siswa. 

"Selain masalah tersebut, guru-guru malas menulis karena kurangnya wawasan perihal isu yang berkembang dalam dunia pendidikan saat ini. Literatur mereka peroleh sebagai bahan menulis pun sangat minim. 

Sehingga mereka kesulitan ketika diminta untuk memulai sebuah tulisan. 

"Selain kurangnya wawasan dan literatur, minat baca rendah juga berdampak pada keengganan mereka untuk mencari tahu topik mutakhir dalam dunia pendidikan," tegasnya.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan tim pengabdian kepada masyarakat di lapangan, dapat disimpulkan pelatihan tersebut memang diperlukan.

 Hal ini berguna bagi peserta dengan tujuan mengubah kebiasaan yang keliru selama ini menjadi habituasi yang bermanfaat seperti gemar membaca dan menulis. 

Jika guru-guru itu gemar menulis artikel dan menerbitkanya, tentu dapat meningkatkan kualitas guru yang bersangkutan.

"Berdasarkan kriteria keberhasilan, guru-guru SMP YKPP di Kota Dumai telah dapat menulis artikel ilmiah. Hal tersebut ditunjukkan dari artikel ilmiah yang telah mereka selesaikan yang diambil berdasarkan skripsi mereka. Guru-guru tersebut pun mulai mencari sumber literatur yang dapat membantu meningkatkan kompetensi mereka sebagai guru sehingga nantinya terampil menulis artikel yang bermutu. Dengan demikian maka kegiatan pelatihan ini dapat dikatakan berhasil dengan baik," pungkasnya. (rls/abd)