F1QR Lanal Dumai Gagalkan Penyelundupan 15 Kg Lebih Sabu


Dibaca: 3772 kali 
Kamis, 12 September 2019 - 13:18:00 WIB
F1QR Lanal  Dumai Gagalkan Penyelundupan 15 Kg Lebih Sabu

DUMAI (MR) - Fleet One Quick Response (F1QR) Lanal Dumai kembali berhasil menggagalkan aksi penyelundupan yang diduga narkoba jenis sabu-sabu  sebanyak 15 bungkus. 

Barang haram tersebut diamankan oleh tim F1QR Lanal Dumai pada Rabu, (11/9/2019), pukul 00.35 WIB di daerah Desa Buruk Baku Kecamatan  Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Riau pada kordinat, 1°24.883'N 102°04.332’E.

Dalam Press Release Pangkalan TNI AL Dumai, yang dipimpin oleh Komandan Lanal Dumai, Kolonel Laut (P), Wahyu ‎Dili Yudha Hadianto, didampingi Dandim 0320/ Dumai, Letkol Inf Horas Sitinjak, dan Kapolres Dumai, AKBP Restika P Nainggolan, mengungkapkan, 15 bungkus yang berisikan Sabu berhasil diamankan tersebut  diduga berasal dari Malaysia. 

Dirinya menerangkan kornologis dari Penangkapan narkoba jenis sabu-sabu seberat kurang lebih 15 kg tersebut, hal ini bermula dari informasi dari agen dilapangan yang diterima oleh Tim F1QR Lanal Dumai pada,  Selasa (10/9/2019), pukul 09.00 WIB, bahwa akan ada Speed Boat membawa Narkoba dari Malaysia masuk ke Perairan Bengkalis. 

Mendapatkan informasi tersebut, tambahnya, pada pukul 12.00 WIB tim F1QR melaksanakan brefing di RKU Sintel Lanal Dumai untuk melaksanakan pengejaran dan penyergapan. 

"Selanjutnya pukul 13.45 WIB tim F1QR bergerak menuju Posal Bengkalis guna menyiapkan sarana dan perlengkapan untuk melaksanakan penyergapan. Pada pukul 19.00 WIB tim F1QR melaksanakan penyisiran di wilayah perairan Bengkalis dengan menggunakan speed Patroli F1QR Lanal Dumai," sebutnya.

Kolonel Wahyu mengaku, pada Rabu, (11/9/2019), pukul 00.20 WIB mendeteksi suara mesin speed melintas di perairan Bengkalis yang mengarah ke Bukit Batu, kemudian tim F1QR langsung melaksanakan pengejaran dan memberikan tembakan peringatan. 

‎Saat dilakukan tembakan, tambahnya, tak membuat  speed tersebut berhenti, bahkan  tidak menghiraukan dan terus melaju zigzag menghindari tembakan yang dilepaskan oleh tim F1QR. 

Speed pelaku terus melaju mengarah ke area kedangkalan, hal ini membuat tim kewalahan dikarenakan speed Patroli F1QR tidak dapat bergerak bebas diarea kedangkalan. 

"Pengejaran terus dilaksanakan hingga ke arah pantai, dan pada pukul 00.50 WIB tim F1QR mendapatkan speed tersebut dalam kondisi sudah dikandaskan tanpa ABK di pantai Desa Buruk Bakul, Kecamatan Bukit Batu Kabupaten Bengkalis Riau pada koordinat: 1°24.883'N 102‘04332-5 pada speed tersebut didapati sebuah tas besar berwama hitam yang diduga berisi narkoba," imbuhnya.

Diterangkan, setelah dilakukan pemeriksaan, ternyata  ditemukan  narkoba jenis sabu berjumlah 15 bungkus, kemudian tim F1QR mengamankan barang bukti Narkoba tersebut dan terus melakukan penyisiran di sekitar area pantai akan tetapi pelaku berhasil melarikan diri," jelasnya.

 

 

Setelah berhasil mendapatkan sabu 15 bungkus, tambahnya, pada Pukul 01.00 WIB tim F1QR membawa barang bukti narkoba sabu sebanyak 15 bungkus dan 1 unit Speed pancung mesin 40 PK merk Yamaha milik pelaku ke Posal Bengkalis, dan pukul 02.15 WIB barang bukti narkoba jenis sabu yang telah diamankan Tim F1QR dibawa menuju Mako Lanal  Dumai, dengan pengawalan Pomal Lana Dumai untuk dilaksanakan penyelidikan Iebih Ianjut. 

Berdasarkan hasil pengujian  Laboratorium dan identiflkasi yang dilaksanakan oleh Lanal  Dumai dan KPPBC TMP B Dumai terhadap barang bukti  15 bangkus yang diduga narkoba jenis sabu-sabu seberat 13.294 gram, dan Kalium  Sulfat/K2804 + Tawas/Bleach : 2654 gram dengan total keseluruhan 15.951 gram. 

"Narkoba jenis sabu-sabu seberat 13.294 gram yang berhasil diamankan F1QR Lanal Dumai diperkirakan bernilai sekitar Rp 20,3 miliar, dan dengan penangkapan narkoba tersebut jutaan masyarakat Indonesia dapat diselamatkan," sebutnya.  

Terkait hal tersebut, kolonel Wahyu,  Pangkalan  akan melakukan koordinasi kepada BNN, kepolisian dan pihak-pihak terkait guna mengungkap para pelaku agar peredaran Narkoba di indonesia khususnya di wilayah Riau benar-benar dapat diberantas. ***