Menelusuri Jejak Kerajaan Pakuan Pajajaran di Bogor


Dibaca: 4509 kali 
Sabtu, 01 Februari 2020 - 18:49:33 WIB
Menelusuri Jejak Kerajaan Pakuan Pajajaran di Bogor

MONITORRIAU.COM - Wali Kota Bogor Bima Arya bersama komunitas Bogor Historia melakukan ekspedisi mini dengan mengunjungi situs-situs peninggalan Kerajaan Pakuan Pajajaran, di Kelurahan Empang dan Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Sabtu (1/2/2020).

Titik pertama yang dituju adalah Batu Dakon di Kelurahan Empang. Batu yang memiliki cerukan-cerukan seperti papan permainan dakon atau congklak ini merupakan peninggalan masa prasejarah (megalitik). Batu ini disebut biasa digunakan sebagai punden oleh masyarakat.

Namun, ada pendapat lain mengenai batu dakon adalah sebagai alat upacara ritual masyarakat pra sejarah. Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Kampung Kebon Pala, Kelurahan Batutulis untuk menengok Situs Kupa Landak di mana situs ini merupakan petilasan salah satu tokoh kepercayaan Prabu Siliwangi.

Tak jauh dari titik tersebut, Bima Arya dan rombongan juga melihat Situs Ranggapati yang merupakan tinggalan masa klasik di Bogor, yang kemudian dilanjutkan melewati masa Islam hingga saat ini. Situs ini terdiri dari tujuh buah batu berbagai bentuk.

Masih di kawasan Batutulis, tepatnya di dekat Pasar Balekambang, rombongan juga melihat peninggalan Batu Congkrang. Batu tersebut merupakan tinggalan masa pra sejarah dan merupakan saksi kepurbakalaan bahwa ratusan tahun yang lalu di tempat tersebut sudah ada permukiman manusia.

Beberapa situs lain yang dikunjungi yakni Arca Puragalih dan sejumlah peninggalan yang berceceran di rumah-rumah warga di wilayah Kota Bogor.

"Hari ini saya lihat beberapa titik situs yang saya lihat memang kunci utamanya bagaimana kita bisa menggali informasi sebanyak mungkin dan dilakukan kajian sehingga kita bisa memiliki runutan sejarah yang valid," ungkap Bima Arya.

Menurutnya, peninggalan-peninggalan tersebut harus betul-betul dilindungi. Bima akan menginstruksikan kepada perangkat lingkungan setempat untuk menandai lokasi bersejarah itu.

"Kita kumpulkan lagi informasi titik-titik mana saja dan saya minta Kadisparbud, Camat, Lurah untuk memberikan atensi khusus untuk membuat barikade dulu. Jangan sampai yang ada sekarang kemudian dirusak atau hilang. Jadi yang eksisting sekarang kita jaga dulu sembari kita lakukan kajian," jelasnya.*** (okezone)