Usai Bentrok 10 Warga Petani Mengalami Luka Serius


Dibaca: 2608 kali 
Kamis, 06 Februari 2020 - 15:18:14 WIB
Usai Bentrok 10 Warga Petani Mengalami Luka Serius

PANGKALAN KERINCI (MR) - Konflik memperebutkan lahan sawit antara PT Nusa Wana Raya (NWR) dengan Koperasi Gondai Bersatu dan Koperasi Sri Gumala Sakti beberapa hari ini, mengakibatkan beberapa warga masyarakat menderita luka-luka.

Berdasarkan data yang didapat media ini dari lokasi konflik ada 4 warga yang mendapat luka berat dan 6 warga luka ringan serta 1 orang Reporter MNC Media mengalami penyekapan juga penyiksaan serta dirusaknya kamera dan alat liputan oleh Sekurity PT NWR.

Warga yang menderita luka berat adalah Fernando Sinaga (25) dengan luka dibagian kepala diakibatkan hamtaman peluru gas airmata. Kemudian Mansyur (35) luka di kaki diakibatkan lemparan batu. Lalu Legiman (35) luka dikepala akibat hantaman benda tumpul dan benda tajam sehingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Selasih. Dan terakhir Lubis (38) menderita luka bekas sabetan benda tajam di betis.

"Yang enam orang lagi mengalami luka ringan akibat dari lemparan batu maupun pukulan benda tumpul," ujar Ketua Kelompok Tani Kredit Koperasi Primer Anggota (KKPA) Gondai Bersatu Lubis di Lokasi konflik, Kamis (6/2).

Diterangkannya lagi, Selasa (4/2), hari pertama kejadian bentrok bermula, saat Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau yang dikawal aparat Kepolisian beserta Security PT NWR menggusur lahan plasma milik warga. Lantaran pihak masyarakat mempertahankan lahan plasma yang mau digusur sehingga terjadi peristiwa yang tidak diinginkan. "Dihari pertama itu 5 warga luka-luka," ungkapnya.

Lalu di hari kedua, Rabu (5/2) bentrok pecah lagi terjadi sekitar pukul 09:00 WIB di lokasi eksekusi kebun plasma milik warga.

"Tiba-tib saja ratusan sekurity PT NWR menyerbu masyarakat yang lagi duduk-duduk dibawah kebun sawit miliknya dengan membawa pentungan kayu, besi serta benda tajam lainnya. Disini kita jatuh korban cukup parah serta satu orang Reporter MNC Media disekap dan dianiaya serta peralatannya dirusak oleh ratusan sekurity yang mengamuk seperti orang gila," terang dia lagi.

Mendapat serbuan tiba-tiba dari Sekurity PT NWR, massa masyarakat langsung berdatangan kelokasi dan berhasil memukul mundur. 

"Barulah kemudian datang pihak kepolisiaan, setelah bentrok usai. Seperti diatur strateginya. Seperti pembiaran," kata Lubis dengan raut wajah kecewa.

(ton).