Viral, Video Seorang Pria Marah-marah di Pos II PT RAPP


Dibaca: 5449 kali 
Kamis, 27 Februari 2020 - 15:23:45 WIB
Viral, Video Seorang Pria Marah-marah di Pos II PT RAPP

PANGKALAN KERINCI (MR) - Sejak diresmikannya pabrik rayon berbahan baku kayu menjadi serat kain (Viscose) PT Asian Pasifik Rayon (APR) oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) di Komplek PT Riau Andalan Pulp and Papar (RAPP) beberapa hari yang lalu, menimbulkan polemik ditengah masyarakat.

Salah seorang warga berinisial Tu (39) pendidik disalah satu sekolah di Kabupaten Pelalawan ketika ditemui di sebuah pusat perbelanjaan, Pangkalan Kerinci, Kamis (27/2) menyebutkan sejak mulainya beroperasi pabrik PT APR, terjadi bau busuk yang diakibatkan oleh pemakian Clorin (CL2), Hidrogen Sulfur (H2S), Sulfur dioksida (SO2), Nitrogen Monosida (NOX). 

"Itu semua merupakan bahan yang bila bersentuhan maupun dampak radiasinya sangat berbahaya bagi kesehatan," ujarnya.

Ternyata bukan dia saja yang merasa resah, sebuah video protes seorang warga Pangkalan Kerinci terhadap bau busuk limbah pabrik yang beredar di group WhatsApp langsung menjadi viral. 

Vidio yang berdurasi 1,35 menit diambil pada Rabu (26/2) malam didepan Pos I PT RAPP memperlihat seorang pria yang diketahui bernama Umar (35) warga Pangkalan Kerinci, melakukan protes terhadap bau busuk yang menimpa kota Pangkalan Kerinci beberapa hari belakangan ini.

Dalam Vidio tersebut terucap kalimat dari salah seorang yang diduga karyawan PT RAPP yang menyebutkan bau busuk seperti ini sudah biasa itu di kota perawang. Tidak terima kalimat tersebut langsung mrmbuat suasana memanas.

"Jangan samakan Pangkalan Kerinci dengan Perawang. Ini Pangkalan Kerinci. Kalau tidak suka pidahkan pabrik ini kesana," kata Umar dengan nada tinggi.

Untuk memastikan kejadian yang viral di medsos tersebut adalah Umar, tim media ini mencoba menghubungi ponselnya, Kamis (27/2/2020).

"Benar bang saya yang di Vidio itu. Mereka tidak mau beri izin masuk untuk memastikan bau busuk itu dari pabrik PT APR. Eh malah nyebut bau busuk itu sudah biasa diperawang. Kontan saya emosi dengarnya," ucapnya mengakhiri. (ton)