Arus Penyeberangan Roro Bengkalis-Pakning Turun


Dibaca: 5577 kali 
Selasa, 26 Mei 2020 - 13:02:18 WIB
Arus Penyeberangan Roro Bengkalis-Pakning Turun

BENGKALIS (MR) - Arus penumpang dan kendaraan menggunakan jasa penyeberangan di Pelabuhan Air Putih (Pulau Bengkalis) tujuan Sungai Selari (Pakning) dan sebaliknya pada lebaran Idul Fitri 1441 H/2020 M tahun ini, baik mudik maupun arus balik mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini ini juga diakibatkan oleh dampak wabah virus corona atau covid-19.

Tidak ada lonjakan seperti pada tahun-tahun sebelumnya di dua pelabuhan baik di Dermaga Air Putih maupun Sungai Selari.

Seperti disampaikan pada saat memasuki H+2 lebaran ini, Senin (25/5/20) belum terjadi lonjakan kendaraan yang menggunakan armada penyeberangan di dua pelabuhan tersebut.

Namun, semua kendaraan ini masih bisa diangkut oleh armada untuk sekali penyeberangan sehingga tidak terlihat penumpukan.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Bengkalis melalui Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Penyeberangan, Fauzi Ibrahim saat dihubungi terkait dengan kondisi arus penyeberangan mengatakan, kalau sampai saat ini masih tertib dan lancar.

“Hingga hari kedua lebaran berjalan tertib dan lancar, tidak ada penumpukan kendaraan,” ujarnya, Senin (25/5/20) petang.

Berbeda saat hari pertama lebaran dimana kapal roro penyeberangan baru beroperasi pukul 11.30 WIB, memasuki hari kedua lebaran, Fauzi menyebutkan, kalau jadwal penyeberangan kembali normal seperti hari-hari biasa. Namun, untuk jumlah armada yang beropersai tetap duaunit.

"Jika terjadi penumpukan kendaraan ataupun antrean panjang, maka armada yang lain akan dioperasikan. Arus penyeberangan masih didominasi oleh kendaraan roda dua," katanya.

Terhadap warga, baik pengguna kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat ini, Oji mengatakan, petugas tetap menerapkan standar protokol penanganan covid-19, yaitu mengukur suhu tubuh, menggunakan masker dan menjaga jarak khususnya kendaraan roda empat.

Fauzi menambahkan, saat ini terjadi penurunan arus kendaraan yang menyeberang dalam jumlah sangat signifikan, 60%-70%.
"Ini dapat dilihat dengan armada yang beroperasi hanya dua unit, masih bisa melayani arus penyeberangan tidak ada kendala," pungkasnya.