Disabilitas Bukan Sebuah Kutukan, Ketua HWDI Dumai: Penyandang Disabilitas Harus Dihargai


Dibaca: 7711 kali 
Kamis, 08 Desember 2016 - 01:06:01 WIB
Disabilitas Bukan Sebuah Kutukan, Ketua HWDI Dumai: Penyandang Disabilitas Harus Dihargai Ketua HWDI Kota Dumai, Purwo Setio Rini

DUMAI (MR) - Pengkerdilan kaum Disabilitas di Kota Dumai masih terjadi, Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia sebut perlakuan tersebut tidak hanya dilakukan masyarakat, pihak keluarga sendiri juga ikut melakukannya.

Ketua HWDI Kota Dumai, Purwo Setio Rini mengatakan, masih banyak kasus yang ditemui oleh pihaknya perlakuan pelecehan dan juga pembulian yang dilakukan oleh orang normal kepada kaum berkebutuhan khusus di Kota Dumai.

Dikatakannya, terdapat beberapa kasus pelecehan seksual yang didapat oleh beberapa orang berkebutuhan khusus, kejadian tersebut sering terjadi pada penyandang tunga wicara dan rungu.

Selain itu dirinya juga menyayangkan adanya pihak keluarga yang mengurung anggota keluarga yang mengalami disabilitas dan menyembunyikan dari masyarakat.

Purwo mengatakan, diskriminasi yang dilakukan oleh keluarga tersebut akibat piciknya pemikiran masyarakat yang menganggap penyadang Disabilitas merupakan sebuah kutukan dan harus ditutupi dari lingkungan.

"Kami penyandang disabilitas adalah entitas yang juga butuh dihargai, yang juga punya kemauan dan kemampuan layaknya manusia lainnya," kata Purwo Setio Rini, Rabu (7/12/2016).

Dikatakan kembali oleh perempuan yang akrab dipanggil Rini, pihak keluarga harus memperlakukan penyandang disabilitas sewajarnya di dalam kehidupan sehari-hari, hal tersebut merupakan cara efektif menuju kemandirian.

Selain itu, disebutkannya menumbuh kembangkan bakat yang ada di dalam diri penyandang disabilitas di dalam keluarga adalah cara menolong mereka dari keterasingan, baik dari masyakarakat sekitar, sehingga nantinya ketika keluarga yang biasa mendampingi tidak ada para penyandang Difabel dapat menghadapi dunia luar.

Mengenai pendidikan, dikatakatan Rini, penyandang disabilitas mempunyai kebutuhan yang sama dengan anggota lainnya.

"Jangan ada anggapan bahwa pendidikan tidaklah penting bagi penyandang disabilitas untuk bekal bagi mereka untuk beraktualisasi dengan lingkungannya, baik itu pendidikan formal maupun informal," katanya kembali.

Disebutkannya juga, banyak penyandang disabilitas yang sukses karena keluarga memberikan kebebasan penyandang disabilitas untuk meraih pendidikan.

"Kita penyadang disabilitas juga siap dan mampu bersaing dengan manusia normal lainnya," katanya mengakhiri.*** (Riaubook)