Kadiskes Riau : Protokol Kesehatan Tetap Jadi Prioritas Utama


Dibaca: 3137 kali 
Kamis, 10 Desember 2020 - 18:34:13 WIB
Kadiskes Riau : Protokol Kesehatan Tetap Jadi Prioritas Utama Kepala Dinas Kesehatan Riau, Mimi Yuliani Nazir

PEKANBARU (MR) – Masyarakat di Riau diminta untuk tidak berharap besar pada vaksin corona agar kebal dari paparan virus.

Sementara ini, vaksin tentu saja belum bisa diandalkan, karena masih perlu dilakukan berbagai tahapan uji coba sebelum disuntik kepada warga.

“Protokol kesehatan harus tetap menjadi prioritas saat ini,” kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir, Kamis, (10/12/2020).

Pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta dosis vaksin corona (Vaksin Sinovac) beberapa waktu lalu. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa proses vaksinasi tetap harus menunggu izin dari Badan POM.

“Dalam situasi seperti ini kita tidak bisa banyak berharap meski Riau juga masuk dalam daftar daerah yang nantinya akan dapat jatah vaksin,"ujarnya.

“Namun sebelum itu terealisasi, penyebaran virus corona tetap harus diantisipasi agar jumlah kasus terkonfirmasi tak membludak. Masyarakat tetap diminta untuk patuh pada standar protokol kesehatan,” sambungnya.

Hingga kini Pemprov Riau belum bisa memastikan secara angka, berapa jumlah vaksin corona yang akan disalurkan ke daerah.

Namun yang pasti, Vaksin Sinovac tetap harus menempuh berbagai tahapan evaluasi dan pengawasan sebelum benar-benar dilakukan vaksinasi.

“Dan tidak langsung diberikan kepada masyarakat,” kata Mimi.

Keputusan mengenai siap vaksinasi nantinya akan diumumkan secara resmi oleh Badan POM. Saat ini lembaga itu bersama dengan pihak terkait lainnya tengah menyelesaikan tugas-tugas mereka.

Termasuk melibatkan Majlis Ulama Indonesia (MUI) sebagai lembaga berwenang untuk memastikan kehalalan Vaksin Sinovac.

Menurut Mimi, tidak semua lapisan masyarakat akan mendapatkan vaksinasi akibat keterbatasan dosis. Proses penyuntikan juga akan dilakukan secara bertahap.

Adapun kelompok yang diprioritaskan adalah tenaga kesehatan, tenaga pendidik, dan yang berhubungan langsung dengan publik, TNI, Polri, barulah masyarakat.

“Oleh sebab itu, semua pihak harus tetap patuh pada protokol kesehatan. Karena keterbatasan jumlah vaksin lah yang membuat kita belum bisa berharap banyak wabah ini akan berakhir cepat,” sebutnya.