DMI Kota Pekanbaru dan BMI Goes to Masjid, Tandatangani MoU Wujudkan Masjid Preneur


Dibaca: 6688 kali 
Ahad, 02 Mei 2021 - 12:33:44 WIB
DMI Kota Pekanbaru dan BMI  Goes to Masjid,  Tandatangani MoU  Wujudkan Masjid Preneur

PEKANBARU (MR) - Bersempena peringatan Hari Buruh Internasional 1 Mei 2021 dan bertepatan  juga hari milad Bank Muamalat Indonesia yang ke 29, PD DMI  Kota dan BMI menandatangani nota kesepakatan atau  MoU untuk mewujudkan Masjid Preneur, masjid sebagai Central ekonomi ummat.

Penandatanganan MoU itu dilaksanakan di Masjid Al Muhsinin Tangkerang. Dengan program PD DMI Kota dan BMI Goes to Masjid ini diharapkan  masjid dijadikan tempat dakwah ekonomi berbasis masjid. Penandatanganan sendiri dilakukan usai shalat isya dan salat tarawih berjamaah.Baru setelah itu dilakukan ceramah agama, MoU dan edukasi program ekonomi berbasis masjid. 

Ketua DMI Pekanbaru, Ust. Dr. Marabona Munthe, M.E.Sy dalam tausiyahnya  mengingatkan jika malam ini adalah malam yang ke 20, yang berarti sudah akan memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadhan. Rasul SAW dan para sahabat memberi teladan justeru lebih bersemangat untuk melakukan amaliyah di bulan Ramadhan termasuk melakukan syari'at i'tikaf di masjid-masjid. 

Dalam tausiyah singkat dan padat ketua PD DMI Kota ini mengutip hadis Nabi SAW riwayat Muslim bahwa jika masuk 10 terakhir Ramadhan Rasul SAW menghidupkan malam-malamnya, membangunkan keluarganya dan memgetatkan ikat pinggang nya (tidak menggauli istrinya). Maka beliau mengajak untuk semakin memakmurkan masjid dengan amal-amal sholeh dan menjaga diri untuk tidak merusak nilai pahala puasa dengan menjaga berbagai larangan yang ada supaya puasa tidak sia-sia.

Di akhir taushiahnya, ustadz Marobana  juga menyampaikan melalui surat al baqarah: 188, yang diperuntukkan kepada orang- yang berpuasa."Wahai orang yang sedang berpuasa janganlah kalian makan harta diantara kalian dengan jalan yang bathil, jalan yang salah atau yang haram", diantaranya jauhi riba, yang dosanya paling ringan seperti menzinahi ibu kandung sendiri, dan solusinya adalah saatnya hijrah menggunakan instrumen keuangan Islam modern yaitu bank syariah. 

"Marilah kita mengukir sejarah bagi umat ini, dengan ikut mendukung penguatan ekonomi ummat dengan hijrah dari bank-bank  ribawi ke bank syariah," ajaknya.

Dalampada itu, Kepala Cabang BMI, Muhammad Amin, dalam sambutanya mengatakan bahwa BMI berdiri sejak tahun 1991, dan beroperasi 1992, merupakan bank syariah pertama di Indonesia bahkan ikut menginisiasi lahirnya bank-bank Islam di berbagai negara.  BMI juga tahan krisis ekonomi 1998, sehingga banyak bank konvensional membuka bank syariah untuk meniru sistem syariah di bank Muamalat. 

Amin juga menyampaikan beberapa program unggulan  Bank Muamalat untuk penguatan ekonomi masjid .Yakni, memberi fasilitas gratis masjid sebagai central pembayaran -pembayaran (pulsa, listrik dan tagihan-tagihan) sistem ini bisa menjadi sumber pendapatan bagi masjid. 

Selain itu masjid juga dideklarasikan sebagai agen pendaftaran haji yang setiap ada yang mendaftar, masjid akan mendapatkan fee dari bank Muamalat."Sistem teknologi perbankan juga ditawarkan kepada masjid sehingga memudahkan pencatatan bahkan penghimpunan dana infak dan shadaqah bagi masjid-masjid. 

"Bank Muamalat berkomitmen untuk membantu Masjid yang sudah menjadi mitranya untuk kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan masjid tersebut," jelasnya. 

Disisi lain, pengurus masjid al-Muhsinin yang dihadiri oleh Sekretaris Masjid Al-Muhsinin Effendi, SE.I mengungkapkan rasa bangga dan bahagia dikunjungi  DMI Kota Pekanbaru dan Bank Muamalat. 

"Masjid Al-Muhsinin berkomitmen menjadi pelopor masjid preneur untuk mewujudkan visi yang disampaikan dewan masjid Indonesia yaitu "Memakmurkan dan Dimakmurkan Masjid" bagaimana masjid bisa makmur dengan jama'ah tapi masjid juga berupaya untuk memakmurkan jama'ah, diantaranya adalah melalui program yang dicanangkan PD DMI dan BMI," imbuhnya. (YW)