Antisipasi Klaster Sekolah Saat PTM, Sekolah Harus Perketat Prokes


Dibaca: 3763 kali 
Sabtu, 25 September 2021 - 16:19:24 WIB
Antisipasi Klaster Sekolah Saat PTM, Sekolah Harus Perketat Prokes Ilustrasi PTM di Sekolah pada masa pandemi Covid-19

PEKANBARU (MR) – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Terbatas tingkat SMA/SMK sederajat di Provinsi Riau sejauh ini berjalan lancar, sejak dimulai pada awal September lalu.

"Sekolah tatap muka tingkat SMA/SMK setelah kita evaluasi di kabupaten/kota sejauh ini tidak ada persoalan dan berjalan lancar,” kata Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Riau, Zul Ikram, Jumat kemarin.

Karenanya, lanjut Zul Ikram, jika kedepan perkembangan pandemi Covid-19 tidak ada meningkat kasus. Maka, pihaknya akan koordinasi dengan Satgas Covid-19 dan Ahli Epidemologi Riau untuk mendapatkan rekomendasi bisa melaksanakan PTM Terbatas sebanyak 75 persen.

“Kalau sekarang perencanaan kita sekolah tatap muka masih 50 persen sesuai dengan ketersediaan kelas. Harapan kita setelah nanti dilakukan evaluasi Satgas Covid-19, Ahli Epidemologi dan para pihak di kabupaten/kota, sekolah tatap muka bisa meningkat 75 persen,” harapnya.

Disinggung sesuai perencanaan kapan sekolah tatap muka 75 persen dimulai, Zul Ikram menyatakan sesuai dengan pemetaan yang dilakukan, ditargetkan PTM Terbatas 75 persen dapat diperkirakan pada November mendatang.

“Insya Allah sesuai pemetaan yang kita buat, sekolah tatap muka tahap kedua (75 persen) November. Karena tahap pertama kita mulai awal September-Oktober. Kalau rekomendasi Satgas dan Ahli Epidemologi nanti sekolah tatap muka bisa dinaikan 75 persen, maka kita rencanakan pada bulan November,” terangnya.

Ditanya antisipasi klaster sekolah, karena di pulau Jawa sudah terjadi klaster sekolah, Zul Ikram mengatakan, pihaknya sudah mengingatkan satuan pendidikan untuk memperketat protokol kesehatan selama proses belajar mengajar (PBM).

“Kita juga sudah minta warga sekolah untuk taat azas protokol kesehatan. Kemudian sekolah harus mengingatkan orang tua untuk memonitor anak-anaknya. Karena setelah siswa pulang sekolah itu kita tidak bisa mendeteksi keberadaan siswa. Untuk itu perlu peran orang tua mengawasi anaknya, sebab kita khawatir penularan terjadi di luar sekolah,” sebut Zul seraya menmbahkan, itu perlu kita ingatkan, agar tidak terjadi klaster keluarga. Makanya kita harus taat azas, protokol kesehatan jangan kendor dan abai.

PTM Harus Utamakan Keselamatan dan Kesehatan Peserta Didik

Satgas Penanganan Covid-19 meminta satuan pendidikan menyelenggarakan pembelajaran tatap muka (PTM) secara hati-hati. Mengutamakan kesehatan dan keselamatan peserta didik dari penularan Covid-19 adalah keharusan.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengingatkan, ditemukannya berbagai kasus positif Covid-19 pada peserta didik di berbagai daerah, harus dijadikan pelajaran penting bagi daerah lain. Sehingga kasus serupa tidak terulang dan PTM dapat dijalankan dengan aman sehingga penularan Covid-19 dapat dicegah.

"Oleh karena itu jika ada kasus positif, maka Segera lakukan penutupan sekolah untuk segera dilakukan disinfeksi, pelacakan dan testing kontak erat," kata Wiku yang disiarkan dan dapat diakses di kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jumat (24/9/2021).

Selain itu sekolah harus melakukan evaluasi penerapan pembatasan. Khususnya terkait penerapan protokol kesehatan seperti skrining kesehatan, pengaturan kapasitas dan jarak antar siswa di sekola sehingga tidak terjadi kenaikan kasus yang signifikan.

“Sekecil apapun angka kasus yang ada jika tidak ditindaklanjuti dengan baik dengan tracing maupun treatment yang tepat maka akan memperluas penularan,” tegasnya.

Tak hanya itu, harus perhatikan juga peluang penularan di rumah, perjalanan maupun saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Dan pastikan siswa dan tenaga pengajar secara disiplin mematuhi protokol kesehatan saat mengikuti kegiatan belajar mengajar.

Disamping itu, menurut data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi menyatakan per 23 September, dari 47.033 sekolah yang disurvei, hanya 2,77 % sekolah yang menimbulkan kluster kasus selama pembelajaran tatap muka dilakukan.

Untuk itu, saat ini terdapat dashboard perkembangan kasus di lingkungan sekolah perwilayah dapat diakses di alamat: sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar. Dengan fitur ini Pemerintah Daerah dan masyarakat dapat ikut memonitor angka kasus, klaster dan kejadian secara aktual.

Karenanya, melihat kasus nasional yang cenderung terkendali saat ini patut diapresiasi seluruh elemen yang mendukung kegiatan belajar mengajar tatap muka. Baik pemerintah daerah setempat, tenaga pengajar, orang tua murid serta peserta didik yang telah bekerjasama sebaik mungkin menjalankan pedoman pelaksanaan PTM.