Energi Pertamina Jadi Kekuatan Pengusaha Konfeksi Lokal


Dibaca: 1221 kali 
Sabtu, 30 Oktober 2021 - 17:38:37 WIB
Energi Pertamina Jadi Kekuatan Pengusaha Konfeksi Lokal Ketua KSM Adelis, Nofliyarni sedang menjahit menggunakan mesin jahit bantuan dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

MONITORRIAU.COM - Dalam hidup, semua orang pasti memiliki cita-cita dan impian yang ingin diraih. Tanpa sebuah mimpi dan tujuan, seseorang tidak akan semangat dalam menjalani kehidupan. Begitu juga dengan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) Adelis yang bermimpi memiliki usaha Konfeksi.

Alhamdulillah, tidak butuh waktu lama bagi KSM Adelis mewujudkan mimpi tersebut. Pasalnya, KSM Adelis yang berada disekitar PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai tepatnya, di Jalan Merpati, Gang Flamboyan, Kelurahan Jaya Mukti, Kecamatan Dumai Timur langsung mendapatkan bantuan dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai sebesar Rp. 10 juta melalui program Corporate Social Responsibility (CSR).

“KSM Adelis terbentuk pada tanggal 25 Januari 2013 dan Alhamdulillah kita mendapatkan bantuan dari Pertamina pada tanggal 26 Maret 2013. Ya, sekitar tiga bulan berjalan secara mandiri, kita langsung menjadi Mitra Binaan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai,” ungkap Ketua KSM Adelis, Nofliyarni kepada monitorriau.com, Sabtu (30/10/2021).

Diceritakan Ani sapaan akrab Ketua KSM Adelis, nama Adelis dipilih sesuai awalan nama kelima anggota pertama KSM di Kelurahan Jaya Mukti ini. Dengan modal awal Rp. 500.000,- ditambah simpanan pokok koperasi kecil-kecilan Rp. 10.000,-, Mereka membuat souvenir bros jilbab dari kain perca dan gantungan kunci.

“Semuanya kita lakukan manual. Mengingat awal terbentuk kita belum memiliki mesin bordir/jahit dan modal yang kita miliki langsung kita belanjakan untuk membeli benang, jarum, kain perca dan lainnya,” kenang Ani.

Kondisi sulit sempat mereka hadapi dengan modal yang belum mencukupi. Peralatan untuk menjahit juga menjadi kendala bagi Ani dan empat rekannya. Sebagai peserta PNPM Mandiri, mereka menjalani pelatihan yang digelar PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai.

Mereka mengikuti pelatihan bordir dan menjahit. Selama tiga bulan pelatihan dasar bordir mereka jalani. Ia bersyukur usai pelatihan bisa memperoleh dua mesin bordir, kain, benang dan peralatan pendukung lainnya.

“Itulah bantuan awal dari Pertamina senilai Rp. 10 juta,” sebut Ani.

Ibu tiga anak itu optimis mampu mengembangkan usaha bordir bersama rekannya. Bahkan mereka mulai mendapat pesanan bordir, mukena dan busana muslim. Setahun berjalan dan usahanya mulainya berkembang KSM Adelis kembali mendapat bantuan berupa tiga mesin bordir, satu mesin jahit dan dua etalase kaca besar dan kecil.

“Tepatnya 30 April 2014 kita kembali mendapat bantuan dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai senilai Rp. 30 juta,” kata Ani seraya mengatakan sebelum mendapatkan bantuan, mereka juga berkesempatan meningkatkan kemampuan dengan kembali mengikuti pelatihan menjahit.

Berkat kerja keras dan kreasi yang dilakukan Adelis, di akhir tahun 2017, KSM di Gg. Flamboyan III ini kembali mendapatkan bantuan 3 mesin konfeksi dan awal tahun 2018 ditambah lagi empat mesin konfeksi.

“Bantuan dari PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai di tahun 2017 dan 2018 sebanyak tujuh unit mesin konfeksi dan peralatan pendukung lainnya senilai Rp. 80 juta,” ungkap Wanita berkerudung itu.

Dalam rangka meningkatkan kualitas dan kapasitas mitra binaannya, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai selenggarakan benchmark hingga Pusat Fashion Indonesia yakni Kota Bandung.

Tanggal 24-26 Januari 2019, Pertamina membawa 9 orang anggota mitra binaan Adelis yang bergerak di bidang usaha sablon kaos untuk belajar langsung di Sekolah Jahit Bandung di wilayah Arcamanik Bandung.

“Sepulangnya dari Bandung, kita kembali mendapatkan bantuan satu unit mesin sablon di bulan Januari dan satu unit mesin jahit di bulan Februari 2019 dari Pertamina,” beber Ani.

Para anggota KSM ini terus berkreasi dan berinovasi. Selain menjahit, sablon dan bordir, kini Adelis membuat produk berupa sabun tangan dan cuci piring. Lagi-lagi PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai lah yang komit memberikan support kepada mereka.

"Selama tujuh tahun ini kami ingin meningkatkan pemberdayaan kaum ibu di bidang konfeksi. Kini kami juga sedang memproduksi sabun tangan dan cuci piring,” papar wanita 51 tahun itu.

Sembilan anggota KSM Adelis yang umumnya ibu rumah tangga dan berumur 40 tahunan itu, kini telah menjadi pengrajin konfeksi dengan penghasilan jutaan rupiah.

Itu semua dari garasi rumah Ani yang hanya berukuran 3 x 9,5 meter, namun mendapatkan dukungan dari Pertamina. Beragam produk pakaian kini telah diciptakan. Ada juga gantungan kunci, bros jilbab, tempat tisu, tas, kaos bahkan sabun tangan dan cuci piring serta berbagai industri kreatif yang dihasilkan dari tangan-tangan terampil mereka.

“Asal ada kemauan, Allah SWT akan memberikan jalan,” kata Ani.

Sebelum bergabung sebagai mitra binaan Pertamina, mereka merupakan ibu rumah tangga yang hanya fokus mengurusi keluarga. Ia mengakui, program pemberdayaan/ kemitraan Pertamina telah membawa perubahan besar bagi mereka disela mengurusi rumah tangga. Selain itu, hasil penjualan produk pun menjadi penghasilan tambahan untuk keperluan sehari-hari.

Anggota KSM Adelis, Novi Setyowati mengaku banyak perubahan yang ia rasakan sejak bergabung di tahun 2015. Sebelumnya, hanya menjadi seorang Ibu Rumah Tangga biasa dan berkegiatan sosial, kini Ia lebih kreatif dan bisa membantu ekonomi keluarga.

“Pekerjaan ibu rumah tangga tetap saya lakukan. Karena, Waktu senggang kita yang kita manfaatkan untuk mengisi kegiatan. Di Adelis mulai bekerja setelah semua pekerjaan di rumah saya selesaikan. Dengan waktu 3 jam (pukul 14.00 – 17.00 WIB) setiap harinya. Alhamdulillah saat ini saya juga memiliki penghasilan sendiri. Banyak sedikitnya tergantung pekerjaan yang mampu saya selesaikan,” sebut Novi warga Gg. Mangga, Kelurahan Jaya Mukti.

Wanita 47 tahun itu berharap orderan semakin banyak, Adelis semakin berkembang, bisa memasuki pasar Online dan juga bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Kepada Pertamina agar selalu order ke Adelis sebagai mitra binaannya,” harap Novi yang memiliki dua buah hati.

Kini pihak Pertamina sudah menjawab mimpi dan impian KSM Adelis dengan dukungan yang telah diberikan sejak tahun 2013 hingga saat ini.

“Terima kasih Pertamina. Semoga tetap Jaya dan Sukses. Pertamina lah yang telah membantu meningkatkan ekonomi kami dan Pertamina lah yang mewujudkan mimpi – mimpi Adelis. Melalui Pertamina impian itu terwujud,” imbuh Ketua KSM Adelis, Nofliyarni seraya menambahkan semoga Pertamina tetap memberikan dukungannya terhadap KSM – KSM lain yang ada di Kota Dumai dan Adelis sebagai Mitra Binaan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai bisa bermanfaat untuk lingkungan sekitar.

Pandemi Menyerang, Pertamina Tetap Beri Energi untuk UMKM

Sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN), PT Pertamina (Persero) tidak hanya dituntut untuk mencari untung namun juga memiliki penugasan menjadi motor penggerak bagi perekonomian nasional. Tidak terkecuali bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

Sebagai penopang hampir 60 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, UMKM memiliki peran yang sangat vital bagi perekonomian. Bahkan di masa krisis 1998, UMKM menjadi tulang punggung penyangga ekonomi nasional agar tidak terlalu terpuruk dari badai ekonomi dunia.

Kini, di masa pandemi covid-19 yang menyerang tidak hanya sisi kesehatan, namun juga perekonomian, UMKM masih tetap diandalkan. Maka dari itu, sektor ini tidak boleh goyah dan harus tetap bertahan.

Untuk itu, PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai kembali memberdayakan mitra binaan program Corporate Social Responsibility (CSR) untuk memproduksi masker kain nonmedis.

Pembuatan ribuan masker yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat yang tentunya salah satu upaya mendukung Pemerintah dalam memutus mata rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019.

Ini merupakan upaya Pertamina dalam mendukung Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) agar tetap berproduksi dan menambah penghasilan di masa pandemi Covid-19.

 “Alhamdulillah di masa pandemi ini kita masih menerima orderan pembuatan masker kain dari Pertamina. Selain masker, kita juga sering menerima pesanan dari pertamina berupa kaos dan lainnya,” beber Ani sapaan akrab Ketua KSM Adelis.

Tidak hanya senang mendapat orderan, Ani juga bangga karena masker yang dibuat kelompoknya bisa berkontribusi dalam mencegah penyebaran Covid-19.

“Kalau penghasilan bertambah sudah pasti senang. Tapi, disini kita juga bangga karena yang kita produksi bisa bermanfaat untuk orang banyak,” ungkap Ani.

Selain menerima orderan pembuatan masker kain dari Pertamina, KSM Adelis juga menerima orderan dari Kelurahan, Organisasi, Kelompok, masyarakat dan lainnya.

“Selama pandemi ini sudah lebih dari 5.000 masker kain yang kita produksi dan saat ini kita juga sedang mengerjakan pesanan dari taman kanak-kanak. Semoga wabah ini cepat berlalu dan kembali normal seperti sebelumnya,” tukas Ani sembari mengucapkan terima kasih kepada PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI) Unit Dumai yang tak henti – hentinya memberikan support kepada KSM Adelis. (Dika Cahaya Putra/ Monitorriau.com)