Demam Tinggi Menyerang, Benarkah Selalu Tanda DBD?


Dibaca: 2975 kali 
Rabu, 25 Mei 2022 - 10:08:03 WIB
Demam Tinggi Menyerang, Benarkah Selalu Tanda DBD? Ilustrasi google

MONITORRIAU.COM - DEMAM tinggi sering dikaitkan dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD). Tapi, benarkah demam tinggi selalu karena demam berdarah?

Dikutip dari Klikdokter, demam bukanlah suatu penyakit, melainkan tanda awal dari berbagai macam penyebab penyakit. Adanya demam menandakan bahwa tubuh Anda berfungsi baik karena mampu merespons atau memberikan perlawanan terhadap suatu penyakit.

Oleh sebab itu, kemunculan demam umumnya tak perlu terlalu dicemaskan kecuali demam sangat tinggi atau menghambat aktivitas sehari-hari penderitanya.

Normalnya, suhu tubuh berkisar antara 36,4 sampai 37,2 derajat Celsius. Sedikit peningkatan di atas itu, biasanya tidak disebut demam melainkan meriang atau sumeng. Bila diukur, suhu tubuh akan berada di kisaran 37,3 sampai 38,3 derajat Celsius.

Anda baru akan merasakan demam yang sebenarnya kala suhu tubuh berada di kisaran 38,4 sampai 39,3 derajat Celsius. Pada rentang suhu ini, sel-sel kekebalan tubuh baru mampu bekerja secara efektif untuk melawan penyakit. Bila suhu tubuh kemudian mencapai 39,4 derajat Celsius atau lebih, maka Anda mengalami demam tinggi.

Demam memiliki berbagai latar penyebab, tetapi yang paling umum adalah infeksi, baik oleh virus maupun bakteri. Sumber infeksi bisa berasal dari saluran napas, saluran kemih, saluran cerna, selaput otak dan otak, hingga infeksi pada darah seperti demam berdarah. Untuk menentukan sumbernya, penting untuk mengetahui gejala lain yang menyertai demam.

Jika keluhan demam tinggi disertai batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan, sumber infeksi utamanya di saluran napas atas. Bisa juga di saluran napas bawah atau paru-paru apabila terdapat keluhan sesak napas hingga nyeri dada saat menarik napas. Sedangkan demam tinggi yang disertai menggigil, nyeri pinggang yang menjalar hingga ke selangkangan dan nyeri saat berkemih, mengarahkan adanya infeksi ginjal.

Bila sumber infeksi berasal dari saluran cerna, maka keluhan utama selain demam adalah diare, mual, dan muntah. Dan jika demam tinggi disertai kaku leher, nyeri kepala hebat, serta muntah yang menyembur, menandakan adanya infeksi selaput otak atau meningitis."

Pada berbagai infeksi di atas, demam umumnya naik perlahan hingga mencapai suhu yang tinggi, atau muncul setelah timbulnya keluhan lain yang berhubungan dengan sumber infeksi. Sedangkan demam berdarah, karena sumber infeksi berada di dalam darah, maka keluhan demam menjadi yang utama dan yang pertama kali muncul.

Salah satu ciri khas demam berdarah adalah demam muncul mendadak dengan suhu tubuh yang tiba-tiba tinggi, hingga mencapai 39 derajat Celsius atau bahkan lebih. Maksud dari kemunculan demam yang mendadak adalah penderita bisa tidak mengalami keluhan apa pun sebelumnya.

Misalkan di pagi dan siang hari masih mampu beraktivitas seperti biasa, kemudian di malam hari tiba-tiba demam tinggi. Setelahnya, baru bermunculan berbagai keluhan lain yang khas demam berdarah, seperti nyeri kepala, nyeri otot dan sendi, nyeri di belakang mata, hingga ruam kulit yang kemerahan.

Kapan harus ke dokter?

Sesungguhnya, semua demam tinggi di atas 39,4 derajat Celsius membutuhkan evaluasi yang menyeluruh oleh tenaga medis agar tidak berakibat serius. Sebagai panduan, segera kunjungi dokter apabila Anda mengalami keluhan berikut yang menyertai demam tinggi:

- Terdapat nyeri kepala yang tidak biasa

- Muncul ruam kemerahan pada kulit dan cepat menyebar

- Tiba-tiba sensitif terhadap cahaya terang

- Leher kaku dan nyeri saat menundukkan kepala

- Kerap merasa bingung atau mengalami disorientasi

- Muntah terus-menerus

- Sulit bernapas atau mengalami nyeri dada

- Nyeri perut atau nyeri saat berkemih

- Mengalami kejang.

Kunjungi pula dokter apabila demam tinggi telah berlangsung selama 3 hari atau lebih. Jadi, jelas bahwa demam tinggi tak selalu disebabkan oleh demam berdarah.

Meski demikian, kemunculannya tetap perlu diwaspadai. Perhatikan selalu keluhan-keluhan yang menyertai demam tinggi agar dokter dapat dengan tepat menentukan penyebab dan penanganannya.*** (okezone)