Tak Becus Urus Sampah, Pj Walkot Pekanbaru Ancam Evaluasi Anak Buah


Dibaca: 8492 kali 
Kamis, 23 Juni 2022 - 16:55:02 WIB
Tak Becus Urus Sampah, Pj Walkot Pekanbaru Ancam Evaluasi Anak Buah

MONITORRIAU.COM - Penjabat (Pj) Wali Kota, Muflihun menyampaikan tiga poin penting yang jadi prioritas pada peringatan HUT ke-238 Kota Pekanbaru. Bahkan Muflihun mengaku tak segan mengevaluasi anak buah yang tidak bisa bekerja.

Dalam sambutannya, pria yang lebih akrab disapa Uun itu menyampaikan perjalanan Kota Pekanbaru sejak pertama kali berdiri. Menurut Uun ada banyak prestasi didapat dari pusat yang salah satunya adalah piala Adipura.

Namun saat dilantik sebagai Pj, Uun dapat banyak pekerjaan rumah (PR) yang harus dituntaskan. Mulai dari sampah, banjir dan jalan rusak. Uun pun memiliki target 100 hari kerja usai dilantik untuk menuntaskan persoalan itu. Terutama persoalan sampah yang menjadi prioritas utama bersama dengan perangkat daerah.

"Kita target 100 hari kerja (tangani sampah). Tentu kita harus ada target agar bisa tercapai," kata Uun kepada wartawan usai Paripurna Istimewa di Kantor DPRD Pekanbaru, Kamis (23/6/2022).

Untuk mengejar target tersebut, Uun tidak segan-segan akan mengevaluasi anak buah yang tak bisa bekerja. Apalagi, Uun juga diberi waktu menjabat Pj selama satu tahun.

"Saya juga kan dievaluasi, saya juga harus evaluasi OPD karena saya dikasih waktu satu tahun. Untuk sampah menurut saya sudah amburadul, kita sudah panggil pihak ketiga masalahnya apa. Ternyata kontrak itu ada banyak salah. Kontrak itu hanya sediakan mobil kecil, mana bisa keliling Pekanbaru," kata Uun.

Saat pertama kali bertugas, Uun mengaku ada 91 laporan titik pembuangan sampah di Pekanbaru. Sehingga ditargetkan untuk persoalan sampah tuntas 30-40 persen lewat program Pekanbaru Bebas Sampah.

"Dalam tiga bulan akan kita evaluasi, dari 91 titik sampah bisa 30-40 persen (diatasi). Mana yang baik kita ambil. Kalau pak Herman Abdullah (Walikota 2001-2006 dan 2006-2011) dulu saya camat waktu itu, itu camat dikasih kesempatan mengurusi itu," katanya.

Namun sudah beberapa tahun ini, sampah diurus pihak ketiga. Meskipun begitu, masalah sampah justru tidak bisa tuntas.

"Tiga bulan ini kalau tidak ada progresnya bisa kita putus kontrak dengan pihak ketiga," kata Uun tegas."*** (detikSumut)