Pembangunan Tol Pekanbaru-Dumai

Pemprov Dituding Tak Serius Selesaikan Pembebasan Lahan


Dibaca: 6997 kali 
Senin, 08 Mei 2017 - 18:56:05 WIB
Pemprov Dituding  Tak Serius Selesaikan Pembebasan Lahan ilustrasi Tol Pekanbaru-Dumai

PEKANBARU (MR) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau dianggap tidak serius dalam menangani persoalan rencana pembangunan Jalan Tol Dumai-Pekanbaru yang sampai saat ini masih terkendala dalam pembebasan lahan.

"Dari dulu persoalannya itu-itu saja, lahan yang belum dibebaskan. Pemprov terkesan tidak serius mengurusinya," kata Abdul Wahid, anggota Komisi D DPRD Riau kepada riauterkinicom, Senin (08/05/17).

Bisa jadi hal ini menjadi alasan bagi pemerintah pusat sehingga belum melakukan groundbreaking (peletakan batu pertama) atas pembangunan Jalan Tol Dumai-Pekanbaru tersebut. Termasuk mengucurkan anggaran untuk membangun jalan tol tersebut.

"Katanya Bulan Mei ini groundbreakingnya, bisa saja itu seperti maybe yes, maybe no, bisa iya, bisa tidak. Dari tahun 2015 sampai sekarang belum juga dilakukan, lahan yang dibebaskan itu kebanyakan punya perusahaan, seharusnya pemerintah daerah bisa mengatasinya," ungkap politisi PKB ini.

Lebih lanjut ia mengatakan, jika Jalan Tol Dumai-Pekanbaru ini selesai dikerjakan, maka nilai investasi yang akan masuk ke Riau, lebih tinggi dari sebelumnya. Totalnya pun bisa mencapai puluhan triliun.

"Saya pesimis rencana pembangunan Jalan Tol Dumai-Pekanbaru ini bisa terealisasi dalam waktu dekat ini," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman tetap optimis pembangunan jalan tol Pekanbaru-Dumai akan terealisasi dalam waktu dekat. Keyakinan itu setidaknya sudah rampungnya usaha pembebasan lahan sebanyak 65 persen.
 
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat sudah mulai direalisasikan. Pembebasan lahannya saat ini terus dilakukan," kata Gubernur Riau yang biasa disapa Andi Rachman ini, Senin (24/4/17) lalu.
 
Dijelaskannya, data yang berhasil dihimpun dari PT Hutama Karya, sebagai perusahaan pemegang proyek pembangunan tol Pekanbaru-Dumai, target penyelesaian jalur ini pada Desember 2019 dengan progres kontruksi sampai 14 April lalu sudah mencapai 0,218 persen.
 
Sedangkan biaya investasinya Rp16, 210 triliun. Diperkirakan, jalan ini nantinya memiliki volume lalu lintas 6.984 kendaraan perhari.
"Kita terus mendesak kepada PT Hutama Karya dan kementerian terkait agar mempercepat rencana pembangunan jalan tol yang sudah lama dinantikan masyarakat," ujar Andi.(FT10/rtc/net)