Redam Potensi Rawan saat Pilkada, Kapolda Papua Rangkul Kepala Suku


Dibaca: 4745 kali 
Rabu, 24 Januari 2018 - 15:49:13 WIB
Redam Potensi Rawan saat Pilkada, Kapolda Papua Rangkul Kepala Suku

MONITORRIAU.COM - Papua menjadi salah satu wilayah yang berpotensi rawan dalam penyelenggaraan Pilkada serentak, Polda Papua merangkul kepala suku dan tokoh agama untuk meredam potensi tersebut.

Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, Papua merupakan zona rawan saat pilkada berlangsung, oleh karena itu ia akan melakukan mapping daerah rawan konflik, dan mengatasi dengan cara-cara proaktif.

"Cara-cara proaktif itu adalah upaya kita mengeliminasi potensi kerawanan, bagaimana caranya seperti harus terus berkomunikasi dengan penyelenggara serta meminta dukungan kepada para tokoh masyarakat, tokoh adat, Kepala Suku agar tidak ada ini yang memang secara nyata terjadi polarisasi masyarakat dari aspek pilihan politik," kata Boy Rafli Amar di Jalan Tirtayasa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (24/1/2018).

Upaya pendekatan tersebut, kata Boy sangat efektif, pasalnya menjaga persatuan merupakan hal yang paling penting. Oleh sebab itu Boy berpesan bagi seluruh kontestan yang ikut pilkada serentak harus memiliki jiwa sportif.

"Bagaimanapun tetap kita menjaga persatuan dan kesatuan. Yang penting kita juga menanamkan kepada para pasangan calon jangan hanya siap menang saja, kita harus meminta kepada mereka untuk siap kalah dan melaksanakan secara luber, jujur dan adil ya, artinya mereka harus taat kepada mekanisme dan mereka harus juga melaksanakan pesta demokrasi dengan fer berdasarkan aturan-aturan yang diatur dalam hukum dan aturan KPU, itulah upaya-upaya kita demikian juga di dalam upaya peningkatan kesadaran berpolitik,"ucapnya.

Menurut Mantan Kapolda Banten ini, bahwa Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menjadi salah satu potensi yang menyebabkan kerawanan saat pilkada serentak digelar. Pihaknya dengan tegas jika kelompok tersebut mengganggu masyarakat sudah melampaui batas maka polri akan menindaknya.

"Kelompok Kriminal Sparatis Bersenjata, memang menjadi salah satu kelompok kecil dalam masyarakat yang ada di Papua yang berpotensi. Jadi kita melakukan upaya terus untuk mengatasi gerakan-gerakan mereka yang membahayakan masyarakat agar tidak melakukan aksi-aksi yang merugikan dalam kegiatan pesta demokrasi," tuturnya.

Boy pun menegaskan, jika ada yang mengganggu jalannya pesta demokrasi lima tahunan itu akan ditindak dengan tegas.

"Apabila ada pihak yang ingin mengacaukan tetap kita upayakan, upaya proaktif dan preventif, namun apabila mengganggu melampaui batas toleransi dan penegakan, hukum-lah yang nantinya akan kita kedepankan di dalam menghadapi mereka," tutupnya.*** (okezone)