Pekerjaan Penggalian Pipa Tranmisi di Dumai, Tinggalkan Kerusakan Fasilitas Umum


Dibaca: 4851 kali 
Jumat, 30 Maret 2018 - 19:04:08 WIB
Pekerjaan Penggalian Pipa Tranmisi di Dumai, Tinggalkan Kerusakan Fasilitas Umum Istimewa

DUMAI (MR) - Pengerjaan pipa transmisi milik Perusahaan Gas Nasional (PGN) yang berada di Kelurahan Bukit Nenas kembali menuai protes. Dimana pihak pengembang diduga lalai dan terdapat sejumlah fasilitas umum rusak akibat pengalian itu.

PT Wahana selaku pihak pengembang seolah lalai, dimana sisa galian pipa hanya di tutup seadanya. Hal itu, dapat membahayakan pengguna jalan. Kejadian serupa selalu terjadi seolah tanpa rasa bersalah karena sudah merusak fasilitas umum.

Pantauan di lapangan, selain sering terjadi kemacetan panjang di Jalan Soekarno Hatta, rusaknya fasilitas umum dan tak jarang menjadi pemicu terjadi kecelakaan lalu lintas. Warga gerah melihat setiap jalan atau persimpangan yang rusak dan bahkan lampu penerang yang tak berpungsi diduga akibat dari penggalian tersebut.

Seperti yang terjadi di wilayah Kelurahan Bukit Nenas tepatnya di lingkungan Simpang Auri RT 01 dan 02, warga di sekitar wilayah itu mengeluh akibat persimpangan Jalan Radar serta lampu penerang Jalan rusak karnanya, bahkan tiang lampu penerang itu juga tak lagi berada diposisi semula.

Menurut Teguh, akibat penggalian pipa PGN yang dilakukan oleh pihak perusahaan mengakibatkan persimpangan Jalan Radar rusak serta lampu penerang jalan juga rusak.

"Kami sudah dua kali menyampaikan permasalahan ini kepada pihak perusahaan, melalui mandor kerja agar persimpangan Jalan Radar segera di semenisasi serta lampu Jalan di pasang kembali," tegas Teguh, Kamis (29/03/2018).

Lanjut dijelaskan ketua RT 02 Bustamar menceritakan, bahwa kerusakan persimpangan Jalan Radar akibat penggalian pipa jaringan milik PGN yang di lakukan oleh  PT Wahana, akibat dari penggalian tersebut berdampak pada keselamatan pengguna jalan.

"Saya sering mendapat aduan dari warga terkait kerusakan di persimpangan itu, bahkan masyarakat telah menyatakan akan lakukan protes dengan menghentikan kegiatan pengerjaan pipa kalau sampai Minggu (01/04/2018) setiap persimpangan Jalan masuk yang ada di Wilayah Bukit Nenas belum juga di lakukan pengecoran dan lampu jalan simpang Auri tidak di pasang oleh perusahaan," jelas Bustamar.

Tak hanya itu, pelaku usaha yang terkena debu dari imbas galian depan pipa mengaku merugi. Warga juga mendesak perbaikkan sebelum ada korban jiwa.

"Kami sangat berharap kepada perusahaan agar segera melakukan perbaikan jalan persimpangan yang rusak akibat galian yang mereka lakukan, karena kalau tidak segera di perbaiki bisa memakan korban," tutupnya. (xnewss)