Karna Lengkungannya Jembatan Ini Jadi Kebanggaan Indonesia di Kancah Dunia


Dibaca: 3427 kali 
Ahad, 27 Mei 2018 - 12:28:01 WIB
Karna Lengkungannya Jembatan Ini Jadi Kebanggaan Indonesia di Kancah Dunia Jembatan Kali Kuto (Foto: Giri/Okezone)
SEMARANG (MR) - Pemerintah terus melakukan percepatan pada pembangunan jembatan lengkung Kali Kuto di ruas tol Batang-Semarang. Saat ini, progres pembangunan jembatan ini mencapai 70%.
 
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuldjono mengatakan, jembatan ini bisa menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia. Pasalnya, jembatan ini merupakan yang pertama di dunia, dimana lengkungannya langsung dirakit di lokasi proyek.
 
"Biasanya di-assemmbling di pabrik, ini dipasangin situ istilahnya, di lokasi proyek," ujarnya saat meninjau lokasi proyek di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/5/2018).
 
Basuki menambahkan, sebenarnya bentuk dan konsep dari jembatan Kalikuto sama dengan Jembatan Holtecampt di Jayapura, Papua. Hanya saja yang membedakan, lengkungan dari Jembatan Kali Kuto dirakit dilokasi proyek, sedangkan Holtecampt di bawa langsung dari Pabrik.
 
"Ini (jembatan Kalikuto) pertama di Dunia yang lengkungannya di rakit (di lokasi proyek)," ucapnya. 
 
Menurut Basuki, ada beberapa pertimbangan mengapa perakitan lengkungan tersebut dilakukan di lokasi. Salah satunya adalah, kondisi geografis dan kerawanan bencana.
 
Perakitan lengkungan pada Jembatan Holtekamp di pabrik lantaran wilayah Jayapura rawan gempa. Sementara, di lokasi tempat Jembatan Kalikuto dibangun, relatif tidak rawan gempa sehingga aman untuk dirakit langsung di lokasi. 
 
Alasan lainnya, Jembatan Kalikuto memiliki beban yang cukup berat bila harus dirakit terlebih dahulu. Diperkirakan, beban dari lengkungan tersebut mencapai 2.400 ton.
 
"Kalau ini di-assembling di Jakarta atau di manapun bawanya akan susah. Sehingga ini di knock down, menjadi 12 pieces, 6-6, sekarang sudah dipasang 5-5, satu lagi tinggal nanti ditemukan," jelasnya. 
 
Sementara itu, Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Arie Irianto mengaku, perakitan jembatan sepanjang 100 meter ini cukup rumit. Sehingga  membutuhkan ketelitian yang tinggi.
 
Ke-12 segmen yang masing-masing telah dibagi enam, harus dirakit ke atas terlebih dahulu. Kemudian, bagian yang telah dirakit akan ditarik ke bawah untuk ditemukan antara ujung yang satu dengan yang lain. "Kalau tidak presisi, tidak ketemu nanti," ucapnya.
 
 
 
 
 
Sumber : Okezone.com