JAKARTA (MR) - Seorang anak di Venezuela dilaporkan oleh Pan American Health Organization (PAHO) terdiagnosa dengan polio. Kejadian ini bisa dibilang sebagai rapot merah karena polio dianggap sebagai penyakit yang berhasil dienyahkan di Bumi Belahan Barat sejak tahun 1989.
Sang anak baru berusia dua tahun 10 bulan dan pertama kali mengalami gejala kelumpuhan sejak 29 April lalu. Penyakitnya terus berkembang sampai menimbulkan komplikasi pada 31 Mei.
PAHO menyebut anak tersebut tidak mendapatkan imunisasi polio. Venezuela memang diketahui sedang kesulitan untuk mendapatkan suplai medis karena kondisi politik dan ekonomi yang tidak stabil.
dr Jose Manuel Olivares dari Committee on Social Development menyebut kejadian ini sebagai sesuatu yang tidak bisa diterima. Menurutnya sudah hampir 30 tahun penyakit berhasil dikontrol agar tidak menginfeksi siapapun.
"Kembalinya polio dan juga difteri serta campak, semuanya karena perencanaan imunisasi yang benar-benar kurang," kata dr Jose seperti dikutip dari CNN, Selasa (12/5/2018).
Investigasi lebih jauh menemukan anak lainnya berusia 8 tahun dari komunitas yang sama dengan gejala kelumpuhan. Belum dipastikan bahwa dirinya terkena polio namun ia dulu hanya mendapat satu dosis vaksin di mana seharusnya seorang anak mendapatkan empat dosis.
"Kalau ini benar-benar virus liar maka dampaknya besar. Selama sektiar 30 tahun Amerika tidak pernah ada catatan kasus polio liar," komentar dr Julio Castro dari Central University of Venezuela.