Sudah 140 Hektare Terbakar Lahan di Dumai


Dibaca: 2694 kali 
Jumat, 20 Juli 2018 - 09:11:09 WIB
Sudah 140 Hektare Terbakar Lahan di Dumai Ilustrasi
DUMAI (MR) - Satuan tugas udara penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (Satgas Udara Karhutla) Provinsi Riau menerbangkan lima unit helikopter pengebom air guna mengatasi kebakaran yang terjadi di sejumlah titik di Kota Dumai.
 
"Lima helikopter kita kerahkan ke Dumai hari ini," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau, Edwar Sanger kepada Antara di Pekanbaru, Kamis.
 
Ia menjelaskan lima helikopter tersebut masing-masing terdiri dari empat helikopter pengebom air jenis Sikorsky dan Kamov bantuan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan unit Super Puma bantuan Sinarmas Group.
 
Seluruh helikopter tersebut melakukan operasi pengeboman air di wilayah Lubuk Gaung, Kota Dumai. Karhutla di Lubuk Gaung telah terjadi dalam sepekan terakhir dengan luas lahan terbakar mencapai lebih dari 140 hektare.
 
Ia menuturkan lokasi kebakaran yang merupakan lahan gambut membuat operasi pemadaman harus ekstra keras. Hingga hari ini, tim Satgas Karhutla baik darat maupun udara masih terus berjibaku memadamkan api.
 
Lebih jauh, Edwar menyindir Pemerintah Kota Dumai yang hingga kini tak kunjung memperpanjang status siaga Karhutla. Sementara Pemerintah Provinsi Riau terlebih dahulu melakukan langkah cepat dengan perpanjangan status, namun langkah itu ternyata tidak diikuti oleh Pemkot Dumai.
 
"Makanya kita imbau lebih kooperatiflah (Pemerintah) Kota Dumai. Kerja kita bersama, status siaga perpanjang lagi," ujarnya.
 
Menurut dia, dengan tanpa status siaga Karhutla, Kota Dumai akan terus kesulitan mencegah dan menanggulangi bencana kebakaran yang terjadi tiap tahun tersebut.
 
"Kita kesulitan untuk mendampingi mereka. Kita sarankan tolong perpanjang status siaga Karhutla sehingga enak kita untuk melakukan pendampingan," jelasnya.
 
Edwar mengatakan bahwa status siaga Karhutla Kota Dumai berakhir pada Mei 2018 lalu. Sementara status siaga Provinsi Riau juga berakhir pada waktu bersamaan, namun Pemprov Riau terlebih dahulu memperpanjang status tersebut hingga November 2018 mendatang.
 
Perpanjangan status tersebut selain mengantisipasi Karhutla, juga sebagai bagian dari upaya untuk mensukseskan pagelaran olahraga akbar se Asia, Asian Games 2018.
 
"Mari kita bekerjasama seluruh pihak. Tujuan utama kita jelas, sukseskan Asian Games," tutup Edwar yang juga menjabat sebagai wakil komandan Satgas Karhutla Riau tersebut.