Terkait Penyelundupan Rokok Ilegal Meranti

Akiong Salah Satu Pengurus Gudang Garam Sebut Semua Aparat Sudah di Kondisikan

MERANTI (MR) - Dibalik usaha panglong arang milik Ayau di wilayah Sungai Baru Desa Ketapang Permai, Kecamatan Pulau Merbau, Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, dijadikan tempat penyeludupan rokok jenis Gudang Garam ke Malaysia. Selain menyeludup rokok juga diduga sebagai pintu masuk narkoba terbesar di Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau.

Aktivitas penyelundupan ini sudah terjadi sejak bertahun - tahun lalu, hal ini bukan menjadi rahasia lagi bagi masyarakat bahkan aparat penegak hukum di Kabupaten Meranti. Namun belum ada satu pun pelakunya yang berhasil diungkap. Aktivitas ini jelas merugikan negara hingga Miliaran Rupiah. Meskipun menurut warga hal itu sudah diketahui oleh aparat penegak hukum tapi tidak ada tindakan nyata.

Menurut sejumlah warga yang tidak mau menyebutkan namanya ia mengatakan, "Rokok jenis Gudang Garam yang diselundupkan ke Malaysia dan laut Cina Selatan itu tidak memiliki pita cukai, karena rokok yang dikirim menggunakan belasan speedboot itu hanya rokok bagian atas saja yang ada pitanya, sementara selebihnya tidak memiliki pita cukai sama sekali," sebut warga.

"Rokok Gudang Garam sebelum dimuat ke dalam speedboat disimpan di penimbunan yang ada di Sungai Baru Desa Ketapang Permai. Rokok itu dikirim oleh pemiliknya dari Dumai menggunakan kapal pompong dengan ukuran besar sebelum di muat ke dalam speedboat terlebih dahulu dipindahkan ke gudang. Setelah itu baru dipindah ke speedboat dan dikirim ke Malaysia dan perairan Laut Cina Selatan," tambahnya

Dalam satu malam setidaknya diprediksi ada sepuluh kali keberangkatan, Satu speedboad bisa membuat 100 tim rokok Gudang Garam, dan biasanya mereka berangkat dari Sungai Baru saat hari menjelang malam. Jika waktu kurang bagus mereka berangkat tengah malam, tergantung situasi dan cuacalah terang warga yang enggan disebutkan namanya.

Dari pantauan wartawan ini dilapangan , terdapat satu buah kapal besi (tengker), tiga kapal kargo dan 10 buah Speedboad yang setiap 1 speedboad dibekali 3 mesin masing - masing bertenaga 200 PK. satu speedboad memakai mesin 3 buah jadi 1 speedboad mengahasilkan tenaga 600 PK. Bahkan ada yang 750 PK hingga 1500 PK dan kecepatanya pun hanya hitungan menit perjalanan dari sungai baru ke Malaysia. Lebih kurang 25 menitlah sampai ke Malaysia.

Selain itu tempat lokasi rokok Gudang Garam ini seperti layaknya perusahaan yang legal. Karna disitu juga ada pos keamanan, gudang minyak, kantin, bagian mekanik, dan perkerja yang diperkirakan hampir 30 orang lebih. Kapal - kapal besar Gudang Garam berlabuh dipinggir bibir sungai, kapal besar tersebut diperkirakan muatan ratusan ton diduga kapal tanker besar inilah tempat mereka memproduksi label dan kemasan, juga disitu ada 3 kapal kargo yang bermuatan penuh rokok yang sudah dikemas.

"Kekawatiran kita bukan hanya pada penyeludupan rokok Gudang Garam, tapi kuat dugaan kita bahwa speedboat yang pulang dari Malaysia tersebut membawa narkoba, bisa kita analisa bahwa kalau sekedar hanya membawa rokok untuk diseludupkan ke Malaysia itu hanya berapalah nominalnya (keuntunganya red), sedangkan mereka punya speedboat yang canggih, kapal kapal tanker yang besar, kemudian biaya gaji perkerjanya yang tinggi, lain lagi dengan biaya setoran keseluruh instansi yang berwenang sampai katanya dimabes pun disetor dalam hal ini jelasnya. Jadi logikanya apakah mereka mampu memfasilitasi semua lini, sektor kalau hanya menyeludupkan rokok Gudang Garam yang hanya keuntunganya bisa dikalkulasi," terangnya kepada wartawan ini.

Akiong salah seorang pengurus Gudang Garam mengatakan kepada wartawan ini beberapa pekan yang lalu, "Kalau pun kamu naikan berita tentang kita, itu ngak berpengaruh bagi kita. Ini maaf cakap ya, semua aparat sudah kita atur bahkan sampai di Mabes sana pun kita atur. Termasuk bintang 3 di Jakarta jadi bagusnya kita berteman saja," ungkap akiong.*** 

 

Sumber: sigapnews




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan