MONITORRIAU.COM – Manisan buah adalah buah yang direndam dalam larutan gula selama beberapa waktu. Kadar gula yang tinggi pada manisan buah inilah yang terkadang menjadi momok bagi masyarakat.

Walaupun rasanya nikmat, banyak orang yang tidak mau mengonsumsi manisan buah, karena takut akan bahaya terkena penyakit diabetes. Apalagi, asupan gula dalam sehari hanya dibatasi sekitar 4 sendok makan atau 50 gram.

"Sering konsumsi manisan berarti asupan gula menjadi berlebih yang memicu diabetes. Kalau ingin terhindar dari diabetes, batasan konsumsi manisan hanya boleh 21 gram atau 4 potong manisan buah saja," ujar Spesialis Gizi Klinis, dr. Paulina Toding , Sp.GK, dalam acara Ayo Hidup Sehat di tvOne, Kamis, 3 Januari 2019.

Bahkan, manisan buah bisa membuat tubuh menjadi sulit tidur jika dikonsumsi secara berlebihan. Sebab, gula berlebih di dalamnya memicu produksi hormon dopamin yang memberi rasa semangat pada tubuh.

"Dopamin yang diproduksi otak membuat tubuh menjadi semangat sehingga jadi insomnia jika dikonsumsi berlebih. Manisan buah bisa membuat hormon untuk memicu rasa kantuk terhambat," kata dia.

Selain itu, manisan buah juga menggunakan bahan pengawet dalam proses pembuatannya. Bahan pengawet yang biasanya digunakan adalah air larutan kapur sirih.

"Kalau konsumsi berlebihan, memang terbukti bisa iritasi mukosa mulut sehingga menyebabkan sariawan. Tapi kalau menyebabkan kanker, belum terbukti secara ilmiah," ujarnya.

Nyatanya, manisan buah memang memiliki kadar gula yang cukup tinggi serta proses pembuatannya yang memangkas kandungan baik dalam buah. Dalam proses perendaman yang cukup lama, maka kandungan vitamin yang larut dalam air bisa hilang seperti vitamin C.

"Proses pemanasan dari manisan buah juga merusak kandungan antioksidan dalam buah. Sebaiknya konsumsi buah yang segar," ujarnya lagi.*** (viva)