DUMAI (MR) - Lonjakan harga daging sapi di Kota Dumai tidak terjadi terlalu drastis. Sejumlah pedagang di pasar-pasar tradisional masih menjual dengan harga normal.

"Harga masih stabil, rata-rata menjual dengan harga Rp.120.000 hingga Rp130.000 per kilogramnya," ujar Randi pedagang daging sapi di Pasar Pulau Payung Dumai.

Menurut Randi permintaan daging sapi tahun ini tidak terlalu besar, meskipun lebih banyak dari hari-hari biasanya. Hal ini katanya mungkin berdampak dari faktor perekonomian masyarakat.

"Kenaikan permintaan ada tapi tak terlalu besar, mungkin faktor kondisi ekonomi masyarakat juga ni," ungkapnya.

Sementara itu, Dedek pedagang daging di Pasar Bundaran juga menjual daging Rp130.000 per kilogram.

"Besok hari terakhir sebelum puasa mungkin naik. Tapi  diprediksi paling mahal sampai Rp.140.000 per kilogram. Itu pun kalau permintaan banyak dan stok daging sudah menipis," ungkap Dedek.

Pasokan Dari Lampung
Wakil ketua Asosiasi Pedagang Daging Kota Dumai, Ronny Bahar mengatakan pasokan sapi untuk pedagang-pedagang di Kota Dumai, mayoritas hampir 90 persennya dari luar daerah seperti dari Lampung.

"Sapi dari pemasok di Lampung itu adalah sapi Australia, harganya jauh lebih murah," kata Ronny.

Ronny mengatakan kenapa sapi Australia lebih murah karena sapi-sapi lokal memiliki aturan tersendiri untuk dijadikan sapi potong.

Aturannya sapi produktif dalam peternakan tidak boleh dijadikan sapi potong. Yang bisa dipotong hanya sapi-sapi mandul dan yang jantan.

"Sementara itu, sapi jantan harganya mahal. Jika kita paksakan memotong sapi jantan itu maka harga jual ke warga jadi melonjak. Sehingga kami pedagang beralih ke sapi Australia dari Lampung," ungkap Ronny. (Red/MR)