FJPP

Sekilas Soal Cacar Monyet

JAKARTA (MR) - Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) mengidentifikasi kasus cacar monyet pertama di negara tersebut pada Selasa (8/5/2019). 
 
Dikutip dari Channel News Asia, pasien asal Nigeria tersebut kini dalam masa karantina di National Centre for Infectious Diseases (NCID) MOH (Ministry of Health).
 
Pasien berusia 38 tahun tersebut kini dalam kondisi stabil dan terus diawasi hingga 21 hari mendatang. 
Sebelum datang di Singapura pada Selasa (28/4/2019), pasien disebutkan hadir dalam acara pernikahan keluarganya di Nigeria. Pasien tinggal di Hotel 81 Orchid yang berada di alamat 21 Lorong 8 Geylang.
 
"Saat di acara keluarga, pasien makan daging hewan liar yang mungkin mengandung virus cacar monyet. Kami telah menawarkan vaksin kepada 23 orang yang sempat kontak dengan pasien sebagai upaya pencegahan. Saat ini kami terus mengawasi kesehatan pasien," tulis MOH.
 
Dikutip dari situs kesehatan WHO, cacar monyet bersifat endemik di Afrika Barat dan Tengah. 
 
Kasus biasanya ditemukan di desa dekat hutan hujan tropis yang memungkinkan kontak dengan hewan. 
Selain monyet, virus juga bisa dibawa tupai dan berbagai hewan dari keluarga tikus. 
 
Virus menular melalui kontak dari hewan ke manusia, sedangkan infeksi dari manusia ke manusia saat ini belum ditemukan kasusnya.
 
Gejala cacar monyet biasanya berlangsung 14-21 hari meliputi demam, pusing, bengkak di kelenjar getah bening, sakit punggung, otot, dan tidak berenergi. 
 
Selanjutnya muncul bintik merah di wajah yang menyebar ke seluruh badan. 
 
Luka berasal dari bintik berisi air yang pecah dan meninggalkan bekas dengan permukaan datar.
 
Menurut WHO, tidak ada perlakuan khusus menghadapi cacar monyet. 
 
Namun penyakit ini bisa sembuh seiring penguatan daya tahan tubuh pasien. 
 
Peluang sembuh makin besar jika pasien sebelumnya tidak punya riwayat sakit atau masalah sistem imun. 
Infeksi cacar monyet dapat dicegah dengan vaksin untuk cacar.
 
 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan