Daerah

Bahaya Karhutla Bupati Pelalawan Rapat Koordinasi Beserta Perusahaan Perkebunan dan Kehutanan

Peserta rapat Koordinasi Penangulangan Karhutla.

PANGKALAN KERINCI (MR) - Bupati Kabupaten Pelalawan HM Harris, membuka rapat Koordinasi Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Tahun 2019, bertempat di ruang Auditorium lantai II Kantor Bupati, Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (11/6). 

Dalam rapat tersebut terlihat hadir Forkopimda, Kepala OPD, Camat, utusan perusahaan baik industri maupun perkebunan dan tidak ketinggalan masyarakat peduli api dari PT RAPP.

Bupati, dalam arahannya meminta para camat agar dapat mensosialisasikan penanggulangan Karhutla dengan para kades dan juga pemuka masyarakat.

"Tidak ada kades yang tidak bermasalah bila terjadi karhutla didesanya. Semua itu merupakan tanggung jawabnya," ungkap Bupati.

Sekali lagi bupati menekankan betapa pentingnya rapat dan koordinasi baik antara camat, kades serta perusahaan dalam menjaga karhutla diwilayahnya.

"Camat ajak Kades dan perusahaan untuk rapat sosialisasi karhutla sebingga pengawasan lahan yang rawan kebakaran dapat terpantau setiap saat," terangnya.

Untuk Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), bupati meminta agar ada koordinasi dengan pemerintah daerah baik itu camat maupun kades. 

"Berikanlah data-data pelaku perambahan serta yang diduga pembakar lahan, agar saat ada karhutla di sekitar TNTN kita sudah dapat jejaknya," harap Bupati.

Ternyata tidak hanya sekali Bupati Harris menyebut camat, diperkirakan ada puluhan kali disebut, agar camat tetap koordinasi, jangan sampai bermasalah, karena ini merupakan program pemerintah pusat. 

"Malu kalau orang lain masuk ke daerah kita dan menyelesaikan masalah yang terjadi. Jadi sekali lagi saya minta camat sosialisasikan bersama kades dan perusahaan," imbau Bupati dengan suara keras.

Untuk Dinas Perkebunan (disbun), bupati bertanya apakah ada dan pernah mengadakan rapat serta sosialisasi terkait karhutla dengan perusahaan. Ternyata jawaban yang diterima cukup mengejutkan. "Tolong nanti panggil seluruh perusahaan terlebih yang tidak hadir saat ini untuk membahas bagaimana karhutla tidak terjadi diwilayah sekitar perusahaannya," pesan Bupati lagi.

Sekali lagi bupati menyebutkan akan ada sanksi terhadap para  camat dan kades yang tidak melaksanakan sosialisasi karhutla didaerahnya.

"Harus ada penegasan dan tindakan yang tegas terhadap kades juga camat," ujarnya.

Diakhir arahannya, bupati meminta kepada seluruh perusahaan, baik yang wilayahnya rawan karhutla agar memasang plang, spanduk maupun pemberitahuan yang lain agar dapat dipahami warga sekitar.

"Mohon dijaga dan diawasi hutan maupun lahan sekitarnya. Jangan hanya areal perusahaan saja, tapi saya berharap areal sekitar perusahaan juga. Tingkatkan patroli dengan kerjasama camat dan desa, sehingga titik pengawasan akan lebih kecil dan makin mudah mengontrolnya," kata Bupati mengakhiri.

Usai memberikan arahan singkat, terlihat bupati meninggalkan ruangan dengan terburu-buru dan tidak menunggu sampai acara selesai. (ton




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan