Hukrim

Pelaku Tidak Menyesal Sudah Bunuh Suaminya

SIAK (MR) - Fakta-fakta baru terus terungkap dalam kasus pembunuhan Marison Simaremare (47) yang diduga didalangi oleh istrinya sendiri, SS.

Kasus pembunuhan ini terjadi di Kecamatan Sungai Apit, Kabupaten Siak, Riau. Korban diketahui tewas setelah dianiaya orang suruhan SS. Kepada polisi, SS mengaku sakit hati karena sang suami kerap berlaku kasar dan sering memaki dirinya.

Hal ini diungkapkan oleh tersangka SS, istri korban saat press conference yang diadakan Polres Siak, Rabu (4/9/2019).

"Sudah banyak dia bikin sakit hatiku, setiap seminggu sekali kami berantam. Pernah berapa hari lalu, dia mau memukul saya tapi karena saya elakkan kepala saya jadi tidak kenak, tanganya kenak di tempat walet. Terlalu sakit saya," cakap SS kepada awak media.

Tak hanya mengakui perbuatannya, SS bahkan mengakui tidak ada penyesalan melakukan hal itu. Ia mengaku tega menyuruh orang menganiaya suaminya karena dirinya selalu jadi korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) oleh Marison.

"Selama berumah tangga suami saya selalu marah dan berbuat kasar ke saya," ucapnya.

SS mengaku bahwa dirinya merupakan istri ke-4 dari korban Marison. Bulan Oktober 2019 mendatang mestinya genap dua tahun mereka menikah.

"Aturannya bulan 10 besok, paslah kami dua tahun menikah," katanya.

Sementara itu, dua eksekutor yang menjadi suruhan SS yaitu, RM (27) dan AH (21) yang mengaku dibayar hanya Rp50 ribu untuk membunuh korban Marison Simamere.

Kedua pelaku mengaku kalau rela melakukannya karena kasihan melihat SS yang sering diperlakukan kasar oleh korban.

"Awalnya, AH tidak mau, tapi karena saya bilang, kalau ibunya dibegituin maka dia mau bantu saya," ungkap Roberto.

Roberto juga mengatakan, kalau niat mereka bukan membunuh korban tapi ingin membuat cacat. Tapi karena gelap dan tidak nampak maka bukan kakinya yang kenak tapi kepala korban.

Sedikit diceritakan, kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (31/8/2019) sekitar pukul 01.00 WIB. Saat itu korban bersama istrinya SS (45) tidur di rumah jaga samping rumah walet di Kampung Mengkapan, Kecamatan Sungai Apit, Siak.

Lantas tak lama kemudian istri korban mendengar seperti suara pukulan ke arah korban di mana suasana di sana gelap karena mesin penyala lampu rusak.

Istri korban melarikan diri bersama anak-anaknya ke arah pohon sawit. Sang istri mendengar korban meminta tolong lalu menuju sumber suara. Ternyata suaminya sudah berada di parit dengan keadaan sudah ada luka seperti bekas luka di kepala dan kaki.

Atas kejadian tersebut, tidak butuh waktu lama bagi kepolisian mengungkap kasus pembunuhan itu. Selain menangkap dua eksekutor polisi juga mengungkap otak dari pembunuhan yang didalangi istri korban sendiri.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan