RUPAT (MR) – Persoalan Tambak Udang di Desa Sungai Cingam setelah dicek fakta dilapangan bahwa tidak berada pada kawasan Hutan Primer atau skunder seperti yang diberitakan sebelumnya oleh beberapa media online maupun media cetak.

“Sesuai dengan kajian dari Bappeda Kabupaten Bengkalis No 50/ Bappeda-IPW/1080/2018 tentang kesesuain lokasi rencana pembangunan tambak pembesaran udang di Desa Sungai Cingam tidak berada dalam kawasan Hutan Primer dan Skunder,” kata Salah satu Pendiri Komunitas Peduli Bakau Management Comunity (BMC)  Kecamatan Rupat, Candra Maulana Rabu (20/11/2019).

Ditambahkan Candra, Begitu juga atas pertimbangan Badan Pertanahan Bengkalis No. 12/2019 dan saat ini juga segala tahap perizinan Tambak Udang di Desa Sungai Cingam dalam tahap Finishing.

“Lahan tersebut tidak benar ratusan hektar seperti yang sudah diberitakan namun hanya ± 46 ha serta lahan tersebut juga bekas perkebunan sawit yang masih jadi satu kesatuan yang telah jadi kolam tambak saat ini dan kita perlu meluruskan tentang permasalahan Tambak Udang di Desa Sungai Cingam agar tidak ada lagi blunder dibelakangan hari dan kalau ada polemik sebelumnya itu biasa terjadi karena banyak yang tidak mengetahui atas adanya permasalahan usaha Tambak Udang tersebut,” terangnya.

Candra menuturkan Jadi kedepannya kita berharap dengan adanya usaha Tambak udang ini bisa bekerjasama dengan baik kepada masyarakat setempat agar terciptanya suasana yang kondusif.

“Kita sangat mendukung penuh atas adanya usaha tambang udang di Desa Sungai Cingam ini dan atas adanya usaha ini juga bisa mendongkrak PAD Kabupaten Bengkalis,” tutupnya.***(AS)