FJPP

Gara-Gara 600 Ribu Dokter Ilegal, Ribuan Anak Positif HIV AIDS

MONITORRIAU.COM - PENULARAN HIV AIDS kebanyakan disebabkan oleh seringnya berganti-ganti pasangan saat berhubungan badan. Tidak heran, jika lebih banyak orang dewasa yang terkena HIV AIds ketimbang anak-anak.

Tapi, di sebuah kota kecil di Pakistan seorang anak positif terkena HIV. Awalnya, dokter yang menangani anak ini curiga dengan kondisinya, dia pun melakukan tes HIV.

Selang delapan hari pasca-tes HIV dilakukan, diketahui seribu orang terdiagnosa HIV positif. Hal ini mengungkap tabir bahwa di kota kecil Pakistan tersebut, terjadi epidemik HIV positif yang menimpa anak-anak terbesar di Asia sepanjang sejarah.

Dalam penjelasannya pada BBC, Dokter Muzaffar Ghangro menerangkan bahwa kebanyakan anak-anak di sana terjangkit HIV di usia belum genap 12 tahun. Fakta mengagetkan lainnya ialah tak ditemukan sejarah penyakit HIV di keluarga pasien.

Lokasi wabah terbesar ada di Ratodero. Dr Ghangro sendiri dituduh sebagai penyebar virus HIV tersebut. Ia diduga dengan sengaja menyebarkan infeksi HIV pada anak-anak, dan karena tuduhan itu ia dipenjara dengan tuduhan pembunuhan.

Namun, pada BBC, dr Ghangro dengan tegas menampik tuduhan tersebut. "Saya tidak bersalah," tegasnya. Ia melanjutkan, pemerintah hanya menjadikan dirinya kambing hitam pada kasus HIV ini.

Seminggu setelah dr Ghangro ditahan, pemerintah setempat bekerja sama dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan tuduhan terhadap dr Ghangro menjadi kelalaian kriminal.

"Saya adalah dokter yang cukup terkenal di kota ini. Saya sudah praktik sejak 10 tahun lalu. Tak pernah ada yang mengeluh ketika saya menggunakan jarum suntuk secara berulang. Praktik yang saya jalani sangat populer, makanya ada pihak yang cemburu dan melayangkan tuduhan tersebut," kata dr Ghangro yang dinayatakan bebas dengan jaminan.*** (okezone)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan