Riau

Pembuatan Bank Sampah oleh Mahasiswa Kukerta Balek Kampung Unri

PEKANBARU (MR) - Keadaan lingkungan saat ini dapat dikatakan sangat memprihatinkan, kerusakan lingkungan yang terjadi hingga saat ini masih kerap terjadi. Banyak faktor yang menjadi pendorong masih terjadinya perusakan lingkungan ini, salah satunya adalah pertumbuhan penduduk.

Tidak bisa kita menafikkan bahwa pertumbuhan penduduk menjadi salah satu faktor terjadinya kerusakan lingkungan. Beberapa bentuk kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh manusia seperti , alih fungsi hutan menjadi perumahan, limbah pabrik & limbah rumah tangga merupakan contoh konkrit hubungan kausalitas antara pertumbuhan penduduk  dan kerusakan lingkungan. 

Tanggung jawab terhadap keadaan lingkungan tidak hanya menjadi beban pemerintah melainkan juga dibebankan ke semua lapisan dan elemen masyarakat. Respon masyarakat terhadap lingkungan dapat ditunjukkan dengan bagaimana bentuk pertanggung jawaban masyarakat terhadap limbah rumah tangga yang mereka hasilkan.

Menurut data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) jumlah timbnaan sampah secara nasional sebesar 175.000 ton per hari atau setara 64 juta ton per tahun jika menggunakan asumsi sampah yang dihasilkan setiap orang per hari sebesar 0,7 kg. Dari data ini dapat disimpulkan bahwa masyarakat juga harus ikut bertanggung jawab dalam permasalahan limbah rumah tangga ini. Termasuk juga para Mahasiswa.

Bentuk tanggung jawab mahasiswa terhadap permasalahan limbah ini dapat dilakukan dalam banyak bentuk , salah satunya dalam kegiatan kukerta

Berbeda dengan Kukerta sebelumnya, sistematika penyelengaraan Kukerta tahun ini memiliki perbedaan dari tahun-tahun sebelumnya dimana biasanya mahasiswa dibentuk dalam 1 kelompok (20 mahasiswa) dan ditempatkan di desa didaerah.

Tahun ini, dalam 1 kelompok dibatasi dengan hanya beranggotakan maksimal 10 orang mahasiswa saja dan penempatannya pun disekitaran domisili dari anggota kelompoknya. Termasuk juga program Kukerta di Universitas Riau tahun 2020. Salah satu jenis Kukerta yang dilaksanakan oleh LPPM Unri adalah “Kukerta Balek Kampung ”. Dalam Kukerta “ Balek Kampung ” , pemilihan wilayah pelaksanaan pengabdian ditentukan oleh domisili anggota Kukerta. Begitu juga dalam Kukerta “ Balek Kampung kelurahan Wonorejo ”, terdapat beberapa anggota Kukerta yang berdomisili di wilayah Kelurahan Wonorejo.

Program kerja yang diselenggarakan oleh tim Kukerta pun terkait membantu program kelurahan dan membantu masayarakat. Salah satunya program yang di telah dirancang oleh tim Kukerta kelurahan Wonorejo yakni melakukan pembuatan Bank Sampah. Pembuatan bank sampah ini merupakan wujud tanggung jawab serta respon mahasiswa terhadap permasalahan limbah rumah tangga. 

Kegiatan berupa pencarian alat dan bahan, pengecatan, hingga penyerahan kepada pihak kelurahan dilakukan langsung oleh anggota tim kukerta. Setelah beberapa hari pencarian hingga pengerjaan bank sampah, yang terkait dengan 3 jenis sampah: Organik, Anorganik, dan Kertas.

Akhirnya tepat pada tanggal 19 Agustus 2020 tim Kukerta resmi melakukan penyerahan Bank Sampah kepada pihak kelurahan. Program ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada kelurahan, dan sekiranya dapat membantu serta mendorong masyarakat agar meningkatkan kepedulian terhadap keadaan lingkungan dengan cara membuang sampah sesuai dengan jenisnya.

“Pertanggung jawaban terhadap lingkungan merupakan beban bersama , mahasiswa yang merupakan akal dan hati masyarakat memiliki kewajiban untuk mendorong masyarakat agar lebih peduli dalam menjaga lingkungan,” tutur salah satu anggota Kukerta , Fathiyyah. (Rilis)

 




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan