Opini

Berkah Jelang Ramadhan

Ganda Jaya Siregar

KAMIS malam, 8 April 2021, kulirik arloji ditangan kiri ku menunjukkan pukul 20:45 WIB. Aku terpaku duduk di kursi kayu teras sebuah penginapan, sendiri sembari memandang langit hitam yang tak berbintang.

Halaman penginapan terlihat mulai sepi, aku sedikit gundah di hati, suasana sunyi membuat ku semakin larut dalam keheningan yang tak bertepi.

Aku tak sendiri, dua rekan lainnya, Hendri dan Ahmad Dahlan juga menginap di penginapan ini. Penginapan Setia Melayu di Jalan Raja Kecik, Siak Sri Indrapura. Lelah perjalanan darat dari Kota Dumai dengan jarak tempuh lebih dari 200 kilometer, juga masih terasa.

Kami harus menginap di sini sebelum besok melakukan chek in di Grand Mempura Hotel, Siak Sri Indrapura, tempat kami bertiga akan mengikuti uji kompetensi wartawan (UKW) yang dilaksanakan PWI Riau bersama SKK Migas. 

Belum hari H- UKW, perasaan tegang, gugup, cemas bahkan sempat grogi tiba-tiba menyelimuti ku. Sering terlintas dipikiran jika sampai penguji mengeluarkan kalimat; ‘Maaf, Anda belum kompeten jadi wartawan’.

Pikiran saya bukan hanya karena materi ujiannya berat. Tapi ujian di masa pandemi covid-19 ini menambah beban berat bagi saya. Walaupun seluruh peserta dan panitia serta penguji tentunya sudah melalui rapid test antigen sebelumnya.

“Yuk kita belajar lagi agar lebih matang persiapannya,” tiba-tiba saja, Hendri yang muncul dari dalam penginapan mengagetkan lamunanku.

Aku dan Hendri akan mengikuti UKW tingkat madya, sedangkan Ahmad Dahlan yang menyusul ke luar dengan menenteng laptop kesayangannya akan mengikuti UKW tingkat muda.  

Sembari membahas dan mengulang kaji, kami tak lupa memperkirakan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi. Kendati pernah ikut UKW muda, namun untuk naik ke tingkat madya ini, tentunya akan berbeda suasananya juga berbeda materi ujinya.

Wartawan memang identik sebagai sosok yang berani, bahkan dianggap serba bisa dan serba tahu. Semua bisa diperankan oleh sosok wartawan apalagi yang sok serba tahu dan merasa paling penting. 

Namun berbeda kondisinya saat wartawan yang biasa menguji informasi, melakukan konfirmasi ataupun merekontruksi peristiwa malah diuji. Ada ketegangan dan tentunya muncul rasa takut.

Jumat 9 April 2021 aku sudah berada ball room Grand Mempura Hotel, Siak Sri Indrapura. Mendadak sejumlah wartawan berpenampilan rapi berselimut kemeja dan berpenampilan necis. 

Suasana hatiku tidak beranjak membaik sesampainya di ruang utama pengujian sebab sorot mata dan wajah dingin para penguji seakan menyiratkan sebuah kalimat: "Selamat datang dan aku akan mengubah hari mu".

Namun yang mengherankan melekatnya rasa ketegangan pada diri ku ini. Padahal bahan yang diujikan adalah pekerjaan yang biasa dilakukan oleh wartawan.   

"Meski yang diujikan adalah pekerjaan sehari-hari tapi tetap saja tegang,"celetuk salah satu wartawan di sampingku.

"Jujur enggak bisa tidur semalam karena memikirkan ujian kompetensi ini," ujar wartawan disebelahnya lagi menimpali.

Kulayangkan pandangan ke seluruh ruangan, wajah tegang jelas terlihat di wajah peserta kendati lembaran ujian sudah mereka pegang. Mendadak sunyi, tak ada lagi canda tawa atau suara gaduh saat seremonial pembukaan tadi.

Aku kemudian tersadar, wartawan tak perlu takut diuji,  Program Uji Kompetensi Wartawan (UKW) harus dilihat dari sisi positif sebagai alat ukur untuk mengetahui skill jurnalisme yang dipunyai seorang wartawan. 

Menjadi wartawan haruslah berkualitas. Salah satu tolok ukur kualitas wartawan itu adanya pengakuan kompetensi profesi. Uji Kompetensi Wartawan merupakan instrumen penting yang harus ditempuh wartawan. Salah satunya agar pemberitaan yang dibuat lebih dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan keteguhan hati, kumulai penjamkan mata sembari berdoa dalam hati meminta pertolongan Tuhan Yang Maha Kuasa. Ku beranikan diri melakukan tugas pertama yang diberikan penguji siang ini.

Syukur, alhamdulillah, Allah memudahkan jalan ku... Allah menerangkan pikiranku sehingga aku bisa menyelesaikan ujian ini dengan baik. Penguji memberi ku label kompeten di tingkat madya. 

Mungkin atas keseriusan dan usaha, bonus sebagai lulusan terbaik di Tingkat Madya akhirnya kuraih. Walau tak pernah terfikir sebelumnya, jelas ini jadi buatku, buat keluar dan buat semua rekan-rekan jelang Ramadhan yang sebentar lagi datang. 

Hanya ucapan terima kasih yang dapat ku sampaikan kepada rekan-rekan semua, atas berkah jelang Ramadhan ini. Apalagi hari ini, 12 April tepat di hari kelahiran ku. Aku berharap terus menjadi insan yang lebih baik kedepannya. Semoga. 

Oleh: Ganda Jaya Siregar, Pimpinan Media Monitorriau.com, Direktur Lembaga Pendidikan Wartawan, PJC Cabang Dumai

 

 

.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan