MONITORRIAU - VCO merupakan singkatan dari Virgin Coconut Oil atau dikenal juga dengan sebutan minyak kelapa murni. Salah satu produk yang sangat berpotensi untuk dikembangkan. Selama masa pandemi di tahun 2020, penjualan VCO menunjukkan omset yang stabil bahkan meningkat. 

VCO Bertuah merupakan salah satu merk dagang dari produk VCO yang diprioritaskan dan cukup banyak digemari oleh masyarakat. Namun, VCO Bertuah masih berstatus usaha mikro milik pribadi. 

Oleh karena itu, Tim Kukerta serta Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNRI melakukan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas produksi dan pemasaran VCO Bertuah melalui pemberdayaan masyarakat disekitar lokasi produksi salah satunya dengan membentuk kelompok usaha bersama (KUB).  

Tim Pengabdian LPPM UNRI diketuai oleh Sujarwati, M.Si dengan 2 orang anggota yaitu Dra. Silvera Devi Sy, M.Si, Arini, S.P, M.Si.

Pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu cara untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat. Langkah penting dalam pemberdayaan kelompok adalah pembentukan kelompok usaha bersama (KUB). 

Melalui suatu kelompok, para anggota akan belajar menyusun program kegiatan, melaksanakan kegiatan dan mengevaluasi kemajuan hasil kegiatan. Tujuan dari kelompok usaha bersama (KUB) ini adalah untuk meningkatkan kemampuan kelompok dalam menciptkan suatu produk yang kreatif dan inovatif, mengasah kemampuan marketing dan penjualan secara online, serta mengoptimalkan kegiatan usaha dan meningkatkan pendapatan anggota. 

Aktivitas pemberdayaan kelompok masyarakat terbukti mampu membuat produk yang lebih dikenal oleh masyarakat luas, meningkatkan jumlah orderan dan pendapatan anggota kelompok. 

Kegiatan pembentukan KUB ini diawali dengan melakukan sosialisasi yang dilaksanakan pada hari Jumat, 2 Juli 2021 bertempat di Aula Perumahan Hariguna, Kelurahan Sidomulyo Barat. Sosialisasi pertama melibatkan peran aktif Tim Kukerta dan DPL (dosen pembimbing lapangan) yaitu Sujarwati, M.Si. masyarakat perumahan Hariguna, beserta konsultan dari Disperindag yaitu Dahroni, S.Sos, Silvia SE, Azwardin, SE. MM dan Indra Barlian, S.Sn, M.Com yang ikut berpartisipasi dalam proses pembentukan KUB. 

Materi yang disampaikan berisi tetang arti penting KUB beserta dokumen persyaratan yang diperlukan.

"Hal yang paling penting dalam KUB ini, adanya komunikasi dalam kelompok, setiap individu harus memiliki persepsi, memberikan konstribusi yang sesuai dengan kemampuan, efektifitas dan kreatifitas tiap kelompok" Ujar Azwardin.

 "Memang tidak mudah membentuk kelompok usaha bersama karena pasti akan mengalami naik turun dan biasanya orang sudah takut duluan memulai usaha karena memikirkan modal" Ujar Dahroni ketua penyuluh pembentukan KUB.

Selanjutnya, pada hari Minggu, 4 juli 2021 diadakan sosialisasi kedua bersama Tim Kukerta yang di dampingi oleh DPL, Sujarwati M.Si dan masyarakat kelurahan Sidomulyo Barat.

Dosen pembimbing lapangan memberi pemahaman kepada masyarakat mengenai KUB, sekaligus mendata masyarakat yang bersedia bergabung menjadi anggota KUB.

Rabu, 07 Juli 2021 di adakan rapat pembentukan KUB bersama mahasiswa kukerta dengan membentuk ketua, sekretaris, beserta seksi-seksi lainnya. Sehingga terbentuklah 15 anggota KUB yang di ketuai oleh Muhammad Hafiz S.Pi dan Kelompok usaha bersama yang di beri nama "HRG Berjaya". 

Bidang usaha yang digeluti oleh KUB HRG berjaya adalah bidang pangan antara lain, minuman kesehatan (VCO dan yoghurt), aneka sambal botolan, aneka kue basah dan kering, dan aneka olahan ikan (empek-empek, nugget, abon, tekwan). 

Dengan terbentuknya KUB ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pemasaran VCO bertuah serta produk-produk rumahan lainnya dengan mencapai strategi digital marketing yang tepat.