Regional

Pertengahan Februari 2022, DBD di Kota Jambi Mencapai 73 Kasus

Kadiskes Kota Jambi, Ida Yuliati

KOTAJAMBI (MR) - Hingga pertengahan Februari 2022, penderita demam berdarah degue (DBD) di Kota Jambi telah mencapai 73 orang, 1 orang diantaranya meninggal dunia. 

Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kota Jambi, Ida Yuliati mengatakan, dari mulai 1 Januari hingga 14 Februari 2022, kasus DBD di Kota Jambi telah mencapai 73 kasus dan 1 orang meninggal dunia. 

Melihat banyaknya jumlah kasus DBD ini, Ida mengatakan pihaknya secara rutin membagikan bubuk abate kepada masyarakat. Kemudian wilayah yang terdapat kasus DBD dilakukan fogging (pengasapan). 

"Kita tetap rutin melakukan abatesasi, selanjutnya wilayah yang positif terkena DBD kita fogging, karena ini merupakan tugas dinas kesehatan", kata Ida, Senin (14/02/22). 

Kemudian, pada wilayah keluarahan dan kecamatan dalam Kota Jambi yang telah ditemukan kasus DBD, dilakukan pengasapan seseuai dengan kreteria kepadatan penduduk. 

"Kalau dilihat dari jumlah kasus, pada tahun ini (2022) kasus DBD di Kota Jambi mengalami penurunan dari tahun sebelumnya", sebut Ida. 

Upaya lain yang dilakukan dinas kesehatan untuk mencegah bertambahnya jumlah kasus DBD ini, salah satunya ialah menggerakan Jum'at bersih. Baik dilakukan di kelurahan-kelurahan maupun di kecamatan - kecamatan di dalam Kota Jambi. 

Ida mengimbau kepada masyarakat, jika ada terdapat anak atau keluarga yang menderita demam lebih dari 3 hari, diharapkan agar mendatangi pihak kesehatan untuk dilakukan pemeriksaan trombosit. 

Secara terpisah, Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Jambi, Maria Magdalena mengatakan, melihat hal ini dinas kesehatan diharapkan dapat terus bekerja membagikan bubuk abate. 

Kemudian kepada puskesmas-puskesmas ditekankan untuk terus mensosialisasikan tentang bahaya penyakit ini. 

Nah, untuk para Ketua RT hendaknya mengajak masyarakat bergotong royong membersihkan lingkungan. 

Dengan begitu jentik nyamuk penyebab DBD tidak dapat berkembang biak. Apalagi saat ini telah ada kasus meninggal dunia. Ini hendaknya dapat dijadikan pelajaran bagi keluarga, masyarakat dan pemerintah daerah.

"Jadi kasus ini dapat dijadikan pelajaran agar pemerintah lebih care (peduli) terhadap kesehatan masyarakat", tutupnya. (Rizal Ependi)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan