Riau

Penerapan Program One Day One Ayat Menuai Pro dan Kontra

MANDAU (MR) - Program One Day One Ayat baru beberapa hari lalu di sosialisasikan oleh Dinas Pendidikan Bengkalis menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat khususnya Kecamatan Mandau.

Salah satunya Boru Panjaitan salah seorang warga Kecamatan Mandau tidak setuju dengan adanya program One Day One Ayat diberlakukan di Sekolah Negeri yang ada di kecamatan Mandau. Namun menurutnya pemberlakuan program ini cukup di sekolah Agama.

"Kita tidak setuju, cukup di Sekolah Agama saja, tidak perlu diterapkan di Sekolah Negeri, karena daerah kita ada beragam suku dan agama," ungkapnya, Jum'at (20/01/2017)

Selain itu, Boru Panjaitan juga menambahkan, Bahkan disaat pencalonan dan kampanye, Bupati Amril sangat menjunjung tinggi rasa Nasionalisme, dengan keberagaman suku dan agama.

"Saya masih ingat disaat Bapak Bupati Bengkalis mencalon dulu, beliau sangat menjunjung tinggi rasa Nasionalisme di daerah kita," sebutnya.

Tidak hanya itu, Boru Panjaitan meminta Dinas Pendidikan Bengkalis untuk mempertimbangkan dan Evaluasi kembali program One Day One Ayat yang diterapkan di sekolah-sekolah. Pemberlakuan ini tidak hanya untuk satu Agama, namun untuk seluruh Agama.

"Boleh diterapkan, namun penerapan program ini di terapkan untuk seluruh Agama yang ada sesuai dengan kitab kepercayaan agamanya masing-masing," pungkasnya.*** (ls)




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan