Mandau (MR) - Sudah memasuki 8 hari  tiga rombel Sekolah Dasar Negeri 43 Air Jamban Mandau Bengkalis disegel oleh salah seorang pemilik lahan Almarhum Pane Rahmat melalui sang anak Hj. Sarimah, Akhirnya Plt. Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis Edi Sakura,S.Pd.M.Pd angkat bicara tentang masalah ini kesejumlah wartawan.

Diketahui, tanah seluas 60 x 50 meter persegi yang telah didirikan bangunan SDN 043 dijalan Nusantara III Kelurahan Air Jamban itu dilatar belakangi ketidak sabaran ahli waris dalam menunggu proses ganti rugi pembebasan lahan.

“Masalah SDN 043 itu sebenarnya hanya ketidak sabaran ahli waris, bukannya kita tutup mata. Budgetnya sudah ada, namun kita kan harus melalui prosedur dengan menurunkan tim Apresial dari Jakarta. Nah, baru kita bayar sesuai petunjuk mereka,"terangnya.

Dikatakan Edi, tidak hanya itu, tim juga nantinya memutuskan ganti rugi harus berdasarkan NJOP dan sebenarnya pemilik lahan ada dua orang, Almarhum Pane Rahmat dan Almarhum Syafrudin, namun ahli waris Pane Rahmat yang getol mendesak ganti rugi lahan,"imbuh Plt. Kepala Dinas Pendidikan Bengkalis Edi Sakura,S.Pd.M.Pd

Terpisah, Ahli waris Almarhum Syafrudin, dr Yusuf saat dikonfirmasi mengaku terkejut dengan aksi penyegelan dengan diikuti aksi penggembokan tiga ruang belajar SD tersebut.

“Saya baru tau, kalau saya pribadi, ada yang perlu diluruskan dalam masalah ini perlu kesabaran dan kepala dingin menyelesaikannya,"ujarnya singkat.

Hingga hari ketiga pelaksanaan USBN (Ujian Sekolah Berbasis Nasional) Tingkat Sekolah Dasar (SD), tiga ruangan belajar yang berdiri diatas tanah belum diganti rugi itu masih tampak melekat gembok dan tulisan "Tanah Ini Milik Hj. Sarimah", namun sejauh ini aksi itu sama sekali tidak mengganggu proses belajar mengajar.***