MONITORRIAU.COM – Memiliki bibir cerah tanpa sapuan lipstik merupakan berkah. Namun, sebagian orang memiliki warna bibir hitam.

Selain karena keturunan biologis, penyebab warna bibir berubah menjadi gelap atau hitam adalah gaya hidup, salah satunya adalah merokok. Perokok aktif dalam waktu lama akan mengalami perubahan warna pada bibirnya menjadi hitam atau gelap.

Namun warna gelap pada bibir tak selamanya akibat gaya hidup seperti kebiasaan merokok. Warna hitam atau gelap pada bibir juga bisa menjadi sinyal penyakit di dalam tubuh.  

Ahli kecantikan, dr Atika Kusuma Dewi, SpKK mengatakan bahwa bibir sehat berwarna merah muda (pink) atau merah merekah dengan permukaan tidak terkelupas atau kering. Selain itu, bibir juga terasa kenyal dan tidak ada tumpukan sel kulit mati.

"Rokok salah satu penyebab tersering bikin bibir gelap, kandungan nikotin dan panas menghantarkan pigmen hitam di bibir menjadi lebih banyak," kata dia dalam acara AYO HIDUP SEHAT di tvOne ,Jumat, 13 April 2018.

Selain rokok, kosmetik ternyata juga bisa sebabkan bibir berubah warna. Itu karena kandungan dalam lipstik, seperti parafin bisa picu alergi, sehingga bibir menjadi gelap.  

"Tidak semua lipstik akan menimbulkan alergi tapi kandungan tertentu bisa sebabkan bibir gelap. Apalagi lipstik matte membuat zat (di dalamnya) akan menetap di bibir," ujarnya.  

Adapun tanda bibir alergi karena lipstik adalah rasa panas dan gatal. Karena itu, jika mengalami rasa itu, segera hapus dan basuh bibir dengan air hingga bersih.

Sementara ahli penyakit dalam, dr Wismandari Wisnu, spPD-KEMD menjelaskan, banyak orang salah persepsi soal warna bibir hitam. Karena itu, perlu dipastikan, apakah bibir berwarna biru atau pucat.

"Kalau bibir hitam suka salah persepesi. Ada yang biru dibilang hitam, ada yang pucat juga dibilang kehitaman. Kita perlu pastikan yang mana," ujarnya.

Dia menuturkan, bibir pucat disebabkan karena anemia atau kekurangan sel darah merah atau hemoglobin di dalam darah. Sementara penyebab bibir kebiruan akibat kekurangan oksigen, sehingga jaringan tubuh tidak mendapat cukup oksigen.*** (viva)