Lingkungan

Mengenal Asteroid 6 Hebe Yang Ditemukan Pada 1 Juli 1847

(Foto: Phys)
JAKARTA (MR) - Asteroid merupakan objek luar angkasa yang diwaspadai bisa memberikan ancaman terhadap Bumi. Dari banyaknya asteroid yang berada di luar angkasa, salah satunya dinamakan 6 Hebe.
 
Asteroid ini ditemukan pada 1 Juli 1847 oleh Karl Ludwig Hencke. Wikipedia menerangkan, 6 Hebe adalah sebuah asteroid pada sabuk utama yang besar, dan massanya sekitar setengah persen dari total massa yang ada di sabuk utama.
 
Dijelaskan bahwa Hebe tampaknya memiliki kerapatan limbak (bulk density) yang besar (lebih besar dari kerapatan limbak Bulan atau bahkan Mars). Akan tetapi, hal ini berarti bahwa secara volume Hebe tidak termasuk dalam peringkat dua puluh asteroid terbesar.
 
Dalam segi kecerahan, Hebe adalah objek kelima yang paling terang di dalam sabuk asteroid setelah Vesta, Ceres, Iris dan Pallas. Rata-rata magnitudo semunya sekitar +8,3, hampir sama dengan kecerahan dari Titan dan dapat mencapai +7,5 pada masa oposisi sekitar titik perihelion.
 
Hebe diyakini sebagai objek induk dari meteorit H chondrite, yang menyumbangkan sebesar 40% dari seluruh meteorit yang menghantam Bumi.
 
Perbedaan Komet, Meteor dan Asteroid
 
Dilaporkan Mercurynews, komet merupakan sebongkah benda luar angkasa yang mengandung es, batu dan debu. Selain itu, komet memiliki ukuran diameter beberapa mil serta mengorbit matahari.
 
Puing-puing dari komet ialah sumber dari bermunculannya meteorid dalam jumlah besar. Sedangkan meteorid merupakan benda luar angkasa dengan kandungan batuan atau logam kecil.
 
Meteorid biasanya berukuran sebutir pasir atau batu besar. Objek ini bisa hadir dari serpihan komet atau asteroid.
 
Meteor merupakan sebuah meteorid yang memasuki atmosfer Bumi dan mengalami proses penguapan. Meteor seringkali di sebut sebagai bola api atau "shooting star".
 
Selain meteor, terdapat pula penamaan meteorit. Meteorit ini merupakan sebuah meteor yang berhasil mendarat di Bumi. Benda luar angkasa ini sukses menghantam permukaan planet tanpa mengalami proses terbakar di atmosfer.
 
Fenomena hujan meteor menunjukkan bahwa meteor dapat terlihat ketika Bumi melewati jejak puing yang ditinggalkan oleh komet. Sementara asteroid, merupakan objek luar angkasa yang umumnya berukuran lebih besar ketimbang meteorid.




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan