Riau

Taja Harteknas, Pelalawan Inovatif akan Jadi Andalan Dalam Kelola Kawasan Teknopolitan

Bupati Pelalawan HM Harris, menyampaikan kata sambutannya
MONITORRIAU.COM - Dalam rangka Hari Teknologi Nasional (Harteknas) yang ke-23 tahun 2018 Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan menggelar seminar Internasional yang dihadiri ratusan peserta, dipusatkan di gedung kampus Sekolah Tinggi Teknologi Pelalawan (ST2P) Kawasan Teknopolitan, Desa Langgam, Kabupaten Pelalawan, Riau, Kamis (09/08/2018).
 
Selain dari Kemenperin, hadir juga pejabat Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek), guru besar dari Tsuba University Jepang, serta para peserta dari puluhan universitas dalam negeri.
 
Intisari dari seminar tersebut adalah akan menjadikan kawasan Teknopolitan Pelalawan suatu kawasan industri terpadu dengan perguruan tinggi sebagai pencetak tenaga kerja terampil dan pusat riset sebagai pendorong inovasi, dan ini dibangun atas dukungan investasi swasta dan Pemerintah.
 
Sebagai salah satu prakarsa penguatan sistem inovasi daerah yang menjadi cita-cita dan harapan sekaligus tantangan terbesar adalah membangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan menjadi suatu kawasan yang siap pakai.
 
Pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan adalah merupakan inisiatif Pemkab Pelalawan dalam mewadahi pencapaian visi MP3EI 2011-2025 sekaligus merealisasikan pencapaian sasaran Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Pelalawan 2011-2016.
 
Dalam kebutuhannya, Kawasan Techno Park Pelalawan dibagi ke dalam 7 zona yakni zona pendidikan, zona riset, zona industri, zona pemukiman, zona konservasi, zona komersial dan zona publik.
 
 
Konsep Kawasan Teknopolitan Pelalawan itu sendiri adalah menyiapkan suatu kawasan khusus yang memiliki keunggulan komparatif dan diminati oleh investor, terutama untuk industri yang akan memberikan nilai tambah produk unggulan daerah yakni industri hilir kelapa sawit yang didukung penguatan inovasi dari aktivitas Perguruan Tinggi dan Pusat Riset.
 
Apalagi Kabupaten Pelalawan yang berada pada Koridor Ekonomi Sumatera berperan strategis dalam memperkuat pertumbuhan ekonomi di kawasan ini. Soalnya, di samping berada pada posisi konektivitas yang istimewa juga karena Kabupaten Pelalawan memiliki Sumber Daya Alam (SDA) yang sangat potensial dengan komoditi kelapa sawit, perkayuan, gas, minyak bumi dan batubara yang juga menjadi komoditi andalan Koridor Ekonomi Sumatera.
 
Sebagaimana juga menjadi fokus pemerintah pusat. Selanjutnya, dalam upaya mewujudkan visi dan misi Techno Park Pelalawan yakni pembangunan yang berbasis masyarakat dilakukan upaya pemberdayaan dan revitalisasi kebun sawit masyarakat atau sering disebut dengan kebun sawit swadaya.
 
Melalui kesepakatan 6 pihak yakni Pemkab Pelalawan, BPPT, PT Rekayasa Engineering, PT Pindad Persero, Dewan Minyak Sawit Indonesia dan PPKS Medan, yang bersepakat melakukan upaya pemberdayaan dan revitalisasi kebun sawit swadaya sekaligus membangun berbagai pabrik terkait sebagai wujud kemandirian dan fungsionalisasi Kawasan Teknologi Pelalawan.
 
Adapun langkah-langkah yang dilakukan antara lain; menghimpun petani swadaya dalam koperasi yang kemudian dikorporatisasi, pengelolaan kebun sawit dari perorangan ke manajemen korporasi sehingga lebih mudah dan efektif dalam menerapkan praktek budidaya yang baik. 
 
Dilakukan pula pengurusan secara bersama sertifikat lahan yang disejalankan dengan program TORA, pengurusan dan perolehan sertifikat ISPO, pembangunan pabrik kelapa sawit oleh koperasi yang bekerjasama dengan pihak ketiga dengan sistim BOT dan target 4 tahun pabrik sepenuhnya menjadi milik koperasi, serta membangun berbagai pabrik yang mengolah limbah dan produk ikutan sebagai sumber pendapatan koperasi
 
Dengan demikian program pemberdayaan ini akan meningkatkan nilai tukar dan kesejahteraan petani, karena adanya kepastian usaha, keuntungan penjualan tandan buah segar dengan memperhitungkan tandan kosong dan cangkang, harga jual lebih baik dan adanya keuntungan dari bagi hasil usaha koperasi. 
 
Sehingga pada akhirnya, program ini benar-benar akan mempersiapkan masyarakat untuk mandiri dalam ekonomi dan bahkan mewujudkan salah satu point dari Trisakti Pembangunan Indonesia yakni berdikasi dalam bidang ekonomi.
 
Apalagi kelapa sawit sampai saat ini merupakan produk unggulan di Indonesia yang saat ini mwnghadapi berbagai isu terkait pengelolaannya. Secara umum kendala yang dihadapi oleh industri sawit di Kabupaten Pelalawan seperti umumnya indutri sawit nasional yaitu tingkat peoduktivitas kebun sawit yang dikelola oleh masyarakat masih jauh dari harapan, nilai tambahnya masih relatif rendah dan administrasi pengelolaan persawitan belum memadai. 
 
Kondisi ini diperparah dengan adanya kampanye negatif yang dikembangkan oleh masyarakat Uni Eropa serta negara-negara barat lainnya sejak tahun 1970-an.
 
Permasalahan-permasalahan tersebut telah menjadi acuan untuk berbenah diri dan menjadikan komofitas sawit dikelola secara berkelanjutan sesuai Indonesian Suistainable Palm Oil (ISPO) dan berdaya saing tinggi guna mendukung pencapaian Suistainable Development Goals (SDGs).
 
Dengan ditetapkannya sebagai daerah otonom baru, Kabupaten Pelalawan terus menerus melakukan pembenahan dan pembangunan untuk mencapai kesejahteraan bagi masyarakat.
 
Saat ini, telah banyak upaya pembangunan dilakukan, termasuk pembangunan berbagai infrastruktur dan suprastruktur, termasuk juga dengan penguatan sistem inovasi daerah sebagai bentuk pendekatan pembangunan dan 
merupakan salah satu momentum besar dalam mendorong percepatan pembangunan di Pelalawan dimana hal ini diperkenalkan BPPT serta mulai dilaksanakan sejak Tahun 2012.
 
Melalui penguatan sistem inovasi daerah, jelas fondasi pembangunan daerah yang inovatif telah mulai dilaksanakan, misalnya melalui pembenahan sistem perencanaan pembangunan dimana nantinya mekanisme dan tata cara kerja SKPD juga akan lebih baik. Bahkan melalui penguatan sistem inovasi daerah ini, koordinasi pembangunan antar SKPD dengan berbagai pihak lain akan menjadi semakin baik dan semakin lebih fokus.
 
 
Pelalawan Inovatif, dan ini merupakan salah satu dari 7 program strategis Kabupaten Pelalawan yang digagas Bupati Pelalawan saat ini, HM Harris.
 
Pelalawan inovatif sendiri masuk dalam visi Bupati dan Wakil Bupati Pelalawan, periode 2016-2021 yakni Inovasi Menuju Pelalawan EMAS (Ekonomi, Mandiri, Aman dan Sejahtera).
 
Penjabaran dari visi itu sendiri yakni pembangunan yang didorong upaya, gerakan dan prakarsa inovatif menuju Kabupaten Pelalawan yang mandiri dalam Ekonomi, Aman dan Sejahtera dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Mandiri dalam ekonomi berarti memiliki komitmen dan konsistensi yang tinggi untuk memberdayakan kemampuan dan sumber daya daerah. 
 
Sedangkan dalam misi pembangunan Kabupaten Pelalawan tahun 2016-2021, adalah Meningkatkan Penguatan Sistem Inovasi untuk Mendukung Perekonomian Daerah yang Kuat dan Berdaya Saing Tinggi.
 
Agar dapat memiliki daya saing yang tinggi, tanpa ragu dan penuh percaya diri Bupati Pelalawan HM Harris yang notabene adalah putra asli kabupaten ini langsung bergerak membangun kawasan technopark yang berada di Kecamatan Langgam.
 
"Saya berharap keberhasilan ini dapat ditindaklanjuti secara konsisten dengan pelaksanaan program lain yang lebih nyata dan berdampak langsung kepada kesejahteraan masyarakat Pelalawan," ujar Bupati HM Harris dalam sambutan singkatnya di acara Harteknas tersebut.
 
Namun, Bupati yang terkenal dengan inovasinya ini, tidak mengelak saat ditanyakan betapa pembangunan Kawasan Teknopolitan Pelalawan merupakan sebuah proyek pembangunan yang berorientasi jangka panjang dan memerlukan SDM dan SDA yang berkualitas termasuk juga anggaran yang sangat besar maupun waktu yang cukup panjang.
 
"Benar dan hal inilah yang saat ini kita lakukan agar pemerintah para akademisi dan pengusaha besar dapat mengapresiasi kawasan teknopolitan ini menjadi suatu kawasan industri yang bermanfaat bagi masyarakat," jelas Harris.
 
Karena itu, dirinya sangat optimis seiring ditunjuknya Kabupaten Pelalawan menjadi salah satu dari 100 daerah yang menjadi lokasi pembangunan technopark  program pemerintahan Kabinet Kerja presiden Jakowi saat ini. 
 
"Kita ingin kawasan tekhnopolitan yang merupakan Bagian dari program  Pembangunan inovasi Kabupaten Pelalawan akan dapat terwujud dengan dilaksanakannya peringatan Harteknas tahun 2018 di sini," jelas Bupati ini.
 
Untuk itu Bupati Pelalawan, HM Harris mengatakan lagi, dalam upaya menanamkan kesadaran masyarakat terhadap nilai strategis peranan ilmu pengetahuan, tehnologi dan inovasi dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa serta untuk menghargai prestasi di bidang Ilmu Pengetahuan dan Tehnologi, seminar internasional Harteknas ini menjadi tolak ukur kesinambungan program kedepannya. 
 
"Bukan perkara mudah mewujudkan Kawasan  Teknopolitan sesuai dengan program namun butuh proses dan komitmen yang kuat untuk menjalankan dan mewujudkan secara penuh," jelas Harris mengakhiri.
 
Dalam seminar ini diharapkan dapat menjadi menunjang salah satu dari 7 Program Strategis Pemerintah Daerah, yakni Pelalawan Inovatif, mengingat sekitar 75 persen masyarakat Pelalawan menggantungkan hidup dapam pengelolaan perkebunan kelapa sawit. (MR/ton/advertorial).




[Ikuti Monitorriau.com Melalui Sosial Media]






Untuk Berbagi Berita / Informasi / Peristiwa
Silahkan SMS ke nomor HP : 0853-6543-3434/0812-6686-981
atau email ke alamat : [email protected]
Harap camtumkan detail data diri Anda
Pengutipan Berita dan Foto, Cantumkan Monitorriau.com Sebagai Sumber Tanpa Penyingkatan