Pria Paruh Baya Wafat Dalam Mobil di Jalan Desa Harapan Duri
RN saat sudah ditemukan wafat didalam mobil.(HANDANA)
DURI (MR) – Sekira pukul 23.00 WIB, warga di bilangan jalan Desa Harapan, Kelurahan Air Jamban, Kecamatan Mandau – Duri melaporkan adanya seorang pria paruhbaya wafat di dalam sebuah kendaraan roda empat (mobil) yang tengah berparkir, Minggu (16/10) malam.
Laporan itu dilayangkan ke jajaran Polsek Mandau dan segera ditindaklanjuti. Kapolsek Mandau, AKP. Hairul Hidayat melalui Kanitreskrim AKP. Firman membenarkannya, Senin (17/10).
"Awalnya ada laporan dari warga, disebut ada seorang pria paruhbaya meninggal di dalam mobil di jalan Desa Harapan, Duri. Laporan itu sekira pukul 11.00 malam (23.00 WIB, Red). Segera kita koordinasi dengan pimpinan dan bergerak ke lokasi yang dilaporkan," kata AKP Firman via Whatsapp.
Saat tiba di lokasi, diutarakannya, petugas menemukan pria malang tersebut sudah tidak bernyawa. Mengenakan kaos putih dan potongan celana pendek bermotif loreng gelap, pria tersebut meregang nyawa di kursi pengemudi.
"Sesaat mengamati, petugas mengetahui pria malang tersebut berinisial RN dan berusia sekira 52 tahun diketahui merupakan pemilik sebuah Caffe di jalan Desa Harapan, sebelum dikabarkan meninggal dalam mobil, beliau sempat meminta pekerja Caffe membuatkan teh manis untuknya," terangnya.
Ditambahkannya, Nah sebelum hari itu, saksi-saksi yang berhasil kita konfirmasi menjelaskan bahwa RN memang sering tidur di dalam mobil di depan Caffenya. Adapun kendaraannya berjenis Toyota Fortuner warna hitam bernomor polisi BK 1441 JK.
Pasca ditemukan meninggal dalam mobil, petugas segera berkoordinasi dengan RSUD Kecamatan Mandau guna mengevakuasi korban dari dalam mobil dan segera membawa jasadnya. Tiba di rumah sakit, jasad RN segera diobservasi (Visum, Red).
"Dari keterangan dokter yang menangani (Visum), tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan di tubuh RN. Itu hasil observasi luar, kemudian pihak keluarga beritikat membawa almarhum pulang ke rumah duka untuk kemudian dapat dimakamkan secara kekeluargaan," pungkasnya. (HANDANA)
